Maju jadi Caketum Golkar, Bamsoet Ungkap Masalahnya dengan Airlangga

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo a.k.a Bamsoet akhirnya memastikan bakal maju dalam pemilihan ketua umum partainya di Musyawarah Nasional (Munas) bulan depan.
Bamsoet mengatakan, dirinya ikut kontes memperebutkan kursi nomor satu di Golkar lantaran ada komitmen yang tidak dipenuhi oleh Airlangga Hartarto.
"Akhirnya hari ini saya menyatakan maju. Ini karena ada komitmen yang tidak ditunjukkan atau tidak dipenuhi. Karena saya dalam posisi sulit, para pendukung saya sudah melakukan pengorbanan karena mendukung," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (22/11).
Dia menjelaskan, dirinya dan Airlangga bersepakat adanya komitmen kesatria atau gentlemen agreement yaitu Golkar harus kondusif jelang pelantikan Presiden-Wapres terpilih pada Oktober 2019, apalagi saat itu terjadi demonstrasi mahasiswa.
Bamsoet menjelaskan, saat itu dirinya bersedia dicalonkan menjadi Ketua MPR oleh Partai Golkar dengan suatu kondisi bahwa seluruh pendukungnya harus ada juga upaya rekonsiliasi kedua belah pihak.
Menurut dia, dalam kesepakatan yang disaksikan Agus Gumiwang dan Adies Kadir itu, terdapat komitmen bahwa para pendukung Bamsoet dipulihkan kembali posisinya ke semula dan dirangkul dalam penyusunan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPR dan kepengurusan Partai Golkar.
"Komitmen itu kemudian disanggupi, maka kami berdua berjabat tangan. Berjalanlah proses bahwa kami berdua 'cooling down' untuk kepentingan sebesar-besarnya kondisi negara saat itu yang gaduh dan Golkar memulainya dengan situasi yang kondusif," ujarnya.
Namun, dalam perjalanannya, seturut Bamsoet, bukan rekonsiliasi yang ditunjukkan dengan merangkul dan memulihkan posisi-posisi para pendukungnya, tetapi mereka digeser ke komisi yang bukan bidangnya atau tidak diminati.
Bamsoet miris melihat tenaga ahli fraksi Partai Golkar yang sebetulnya tidak tahu menahu, malah diberhentikan.
- Golkar Dorong Pemuda Jadi Duta Diplomasi Politik di ASEAN
- Golkar Perintahkan Seluruh Kader yang Terpilih Jadi Kepala Daerah Wajib Ikut Retret
- TEI Ke-40 Siap Digelar, Targetkan Transaksi USD 16,5 Miliar
- Mantan Wakapolri Syafruddin Meninggal Dunia, Bamsoet: Kami Kehilangan Sosok Rendah Hati
- Komisi III Bentuk Panja Pengawasan Impor, Legislator Golkar Singgung Modus Penyimpangan
- Golkar Hormati Hak Prerogatif Prabowo dalam Reshuffle Kabinet