Mak-Mak di Mataram Minta Firli Bongkar Mafia Beras

Siti merasa kenaikan yang begitu cepat itu tak mungkin diakibatkan oleh persoalan produksi atau distribusi semata.
Sebab faktanya, pemerintah setempat menyebut stok beras di NTB masih cukup bahkan surplus.
Dia juga mengetahui pemerintah gencar melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga.
“Katanya sudah diguyur impor, tetapi kok masih naik,” imbuh Halimah.
Adiba Humairoh menambahkan pemerintah mesti bertindak cepat mengendalikan harga.
Apalagi saat ini harga beberapa kebutuhan pokok seperti cabai, bawang merah, dan telur juga mahal sehingga menambah beban hidup warga.
Secara khusus, dia minta Ketua KPK Firli Bahuri agar turun tangan mengungkap dugaan permainan mafia di balik fenomena kenaikan tersebut.
“Pak Firli sering tangkap koruptor. Kami ingin mafia beras ini juga ditangkap seperti mafia minyak goreng,” tegasnya.
Sejumlah mak-mak di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat melakukan protes atas kenaikan harga beras dan meminta Ketua KPK Firli Bahuri membongkar mafia beras.
- 91 CPNS dan 553 PPPK Mataram Formasi 2024 Terima SK, Begini Pesan Wali Kota Mohan
- Besok, 621 CASN Kota Mataram Terima SK, Gaji Aman
- Kemenag: 7 Calon Jemaah Haji Asal Kota Mataram Meninggal Dunia
- Heboh Mak-Mak Bawa Celurit Kejar Petugas SPBU di Cinunuk Bandung
- Seusai Nonton Balap Liar, Warga Dianiaya Geng Motor
- KPK Sebut Perubahan Kewarganegaraan Paulus Tannos Tak Pengaruhi Ekstradisi