Makam 3 Ribu Tahun Ungkap Agama Penduduk Asli Xinjiang

Makam 3 Ribu Tahun Ungkap Agama Penduduk Asli Xinjiang
Situs makam berusia sekitar 3.500 tahun di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China. Foto: Xinhua

jpnn.com, URUMQI - Sejumlah arkeolog China meneliti sebuah makam kuno di Daerah Otonom Uighur Xinjiang dan meyakini situs tersebut didedikasikan sebagai tempat pemujaan matahari.

Makam itu ditemukan di wilayah Nilka di Prefektur Otonom Etnis Kazakh Ili pada 2015. Penggalian sebelumnya oleh tim arkeologi dari Institut Relik Budaya dan Arkeologi Regional Xinjiang menemukan tembikar serta perkakas batu di dalam makam tersebut, yang membantu para peneliti memperkirakan usianya sekitar 3.500 tahun.

Sebuah proyek penggalian yang dimulai tahun lalu kemudian menemukan 17 baris batu di sisi sepanjang makam itu, yang membentuk pola menyerupai sinar matahari.

"Pola berbentuk sinar matahari ini kemungkinan menyiratkan adanya (aktivitas) pemujaan matahari," ujar Ruan Qiurong, pemimpin proyek tersebut.

"Pola serupa ditemukan di situs peninggalan di wilayah lain Xinjiang dan padang rumput Eurasia."

Ruan juga mengatakan bahwa tanah liat merah yang melapisi bagian bawah dan luar bilik makam itu juga bukti adanya aktivitas pemujaan matahari

Selain itu, dia menambahkan bahwa struktur kompleks makam tersebut menunjukkan pemiliknya memiliki status sosial yang tinggi.

Para pakar mengatakan makam kuno itu memberikan material utama penelitian untuk mempelajari kondisi sosial dan pertukaran budaya di Xinjiang lebih dari 3.000 tahun silam. (xinjiang/ant/dil/jpnn)

Penelitian yang dilakukan arkeolog China terhadap sebuah makam berusia ribuan tahun mengungkap agama orang asli Xinjiang sebelum Uighur datang


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Xinhua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News