Makam Jawara Betawi di Jalan Umum, Begini Ceritanya

"Kata nenek saya, makam itu sudah ada sejak 80 tahun yang lalu. Itu pemakaman warga daerah Pisangan. Kan orang Betawi banyak tanahnya," katanya.
Seiring waktu, kepadatan penduduk di lingkungan setempat mengakibatkan area pemakaman warga beralih fungsi menjadi kawasan padat hunian.
Fitri mengatakan sebagian rumah penduduk di RT 03 RW 04 banyak yang berdiri di atas kuburan, meskipun sebagian jasad telah direlokasi pihak keluarga.
Sejak Fitri kecil, hunian kian bertambah di lokasi itu serta jaringan jalan semakin meluas.
"Makam kakek buyut saya itu adanya tepat di depan rumah artis Abdel (putra dari Mamah Dedeh)," katanya.
Terkait kesediaan Pemkot Jakarta Timur untuk merelokasi makam, Fitri mengaku tidak berwenang menyampaikan pendapatnya.
"Nenek saya masih hidup sampai sekarang, mungkin bisa juga om saya yang berpendapat," katanya. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Safriani cerita mengapa makam jawara Betawi bernama Mardjuki itu bisa berada di jalan umum Pisangan Lama, Pulogadung, Jaktim.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Dewan Adat Bamus Betawi Bagikan Santunan untuk Ribuan Anak Yatim Piatu
- Bamus Betawi Berpartisipasi dalam Kegiatan Internasional Malaysia Madani
- Temukan Kejanggalan, Polisi Bongkar Makam Korban Dugaan Pembunuhan di Pacet
- Program Benyamin S Award Dukung Pembangunan Berkelanjutan di Jakarta
- Didukung Forkkabi, Ridwan Kamil Janjikan Ini untuk Warga Betawi
- Bela Suswono, Advokat Betawi Sebut Candaan Janda Kaya Tak ada Unsur Penistaan