Makam Korban Pembantaian di Tanjung Miring Dibongkar

jpnn.com - PALI - Makam  Mudarno di TPU Desa Harapan Jaya, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Selasa siang (15/4) dibongkar. Jasadnya diautopsi untuk melengkapi berkas penyidikan oleh aparat Satuan Reskrim Polres Ogan Ilir.

Korban merupakan perantauan yang dibantai di Desa Tanjung Miring, Kecamatan Rambang Kuang, Kabupaten Organ Ilir, pada Rabu malam (2/4) lalu. Dari kasus itu, polisi telah menangkap satu dari puluhan pelakunya, yakni Nasrun (50) warga Desa Tanjung Miring, Kecamatan Rambang Kuang, OI, yang dicokok di rumahnya Selasa (8/4) sekitar pukul 23.00 WIB.

“Autopsi ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban. Dari hasil sementara banyak sekali luka pada tubuh korban,” kata Kasat Reskrim AKP Suhardiman.

Autopsi berlangsung pukul 13.30 hingga 16.00 dilakukan oleh tim forensik RS Bhayangkara Palembang. Aparat Polsek Tanah Abang tetap bersiaga di TPU untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Pihak keluarga korban sendiri mendukung dilakukannya proses autopsi ini,” kata Kapolsek Tanah Abang AKP A Roni Romli.

Diwartakan sebelumnya, jasad Darno ditemukan mengapung di sungai sudah dalam kondisi membusuk, Jumat (4/4). Menderita sejumlah luka bacok, tusuk, dan pukulan. Jasadnya sengaja ditenggelamkan pelaku yang mengeroyoknya, dengan kaki diikat pemberat karung berisi batu.

Puluhan warga menuding korban Darno, sebagai pelaku curanmor. Korban yang tidak merasa mencuri motor, dihajar puluhan warga. Satu di antara pelaku yang ditangkap, Nasrun (50). Menurut tersangka Nasrun, dirinya diajak oleh Sudarmono, Soleh, Wanto, Yayan. Sementara Kapolres Organ Ilir AKBP Asep Jajat Sudrajat, menyatakan masih ada sekitar 13 pelaku lagi yang masih buron.(ebi/sid/air/ce2)