Makan Daging Kambing Bikin Hipertensi?
jpnn.com - Menyambut Iduladha atau lebaran haji, salah satu momen yang paling dinantikan adalah pembagian daging kurban. Salah satu yang menjadi makanan favorit untuk merayakan lebaran adalah daging kambing.
Saat Iduladha daging kambing biasanya dimasak dengan cara dibuat gulai, satai atau tongseng.
Sayangnya, ada sebagian masyarakat yang berpendapat, bahwa makan daging kambing bisa memicu kondisi hipertensi. Stigma terhadap daging kambing tersebut sudah berlangsung lama dalam masyarakat.
Akibatnya, daging kambing menjadi salah satu makanan yang paling dihindari oleh penderita hipertensi.
Tetapi, bagaimana fakta sebenarnya? Adakah hubungan antara daging kambing dan hipertensi? Benarkah daging kambing menyebabkan darah tinggi?
Daging kambing adalah salah satu jenis daging yang banyak dibagikan sebagai daging kurban saat lebaran Iduladha. Dibandingkan dengan daging sapi, domba, dan ayam yang merupakan daging yang paling sering dikonsumsi di Indonesia, daging kambing paling rendah lemak dan kalori.
Menurut para peneliti dari Alabama Cooperative Extension System (ACES), daging kambing memiliki komposisi gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging-daging yang disebutkan tadi. Namun demikian, daging kambing bukanlah penyebab hipertensi.
Menurut dr. Andika Widyatama dari KlikDokter, pengolahannya yang memicu hipertensi dalam tubuh. Selain itu, penggunaan minyak ketika menggoreng daging juga berpengaruh dalam munculnya penyakit hipertensi.
Daging kambing kerap menjadi salah satu makanan yang paling dihindari oleh penderita hipertensi.
- 23 Kambing Mati Terbakar, Wakiman Sedih dan Lemas
- BAZNAS Salurkan Daging Kurban untuk Pengungsi Palestina di Yordania
- Human Initiative Bantu Salurkan Daging Kurban kepada 156.097 Jiwa di Pelosok Negeri
- Indonesia Re Sebar 450 Kg Daging Kurban untuk Masyarakat
- Berbagi Berkah Iduladha, Elnusa Petrofin Bagi Daging Kurban untuk 15.525 Warga
- Bachyuni Deliansyah Bagikan Daging Kurban Siap Saji, Warga Kumpeh Senang Sekali