Makan di Restoran Bismillah
Cocok dengan Lidah Indonesia, Minumnya Teh Masalah
Minggu, 04 Juli 2010 – 15:38 WIB
KETIKA melintas di kawasan Fordsburg, pandangan mata saya langsung tertuju pada dua restoran yang sama-sama menggunakan nama: Bismillah. Kedua restoran itu saling berhadapan. Dari namanya saja, sudah bisa dibayangkan, bahwa itu adalah restoran muslim. Ketika sudah berada di Fordsburg, saya langsung mencari restoran Bismillah. Dan ternyata ada dua. Karena bingung, saya menelpon mahasiswa Indonesia yang kenal di KBRI tadi. Dia mengatakan, dua restoran yang sama-sama menggunakan nama bismillah itu sebenarnya sama-sama enaknya. Tapi, yang cocok dengan lidah orang Indonesia adalah yang berada di sebelah kiri jalan. Maka, saya lebih memilih yang cocok dengan lidah orang Indonesia.
Dan Fordsburg memang salah satu kawasan di Johannesburg yang paling banyak terdapat komunitas muslimnya. Seorang warga Indonesia yang sekolah di Afrika Selatan ketika bertemu di kantor KBRI di Pretoria, pernah berpesan kepada saya, jika berada di Johannesburg (Joburg), cobalah mampir ke Fordsburg. Di sana ada restoran muslim yang masakan ayam panggangnya sangat lezat, tak kalah dengan masakan ayam panggang paling enak sekali pun yang ada di Indonesa. Nama restorannya: Bismillah.
Baca Juga:
Karena penasaran, ketika pulang dari menonton latihan para pemain Belanda di Wits University Rugby Stadium, saya pun mampir ke Fordsburg. Kebetulan, jalannya memang searah menuju ke Joburg. Saat itu perut sedang lapar-laparnya.
Baca Juga: