Makan Sayur Lebih Membahayakan Lingkungan Ketimbang Makan Daging
Skenario kedua melibatkan pemeliharaan asupan kalori, tetapi menyesuaikan makanan dengan menggabungkan lebih banyak buah, sayuran, susu dan makanan laut. Skenario itu akan menimbulkan peningkatan 43% dalam penggunaan energi, 16% dalam jejak air dan kenaikan emisi sebesar 11%.
Skenario ketiga mengambil dampak terbesar pada lingkungan, di mana kalori dikurangi dan beralih ke pola makan dengan lebih banyak sayuran dan sedikit daging. Yang mengakibatkan peningkatan energy sebanyak 38%, 10% dalam jejak air dan 6% pada emisi gas.
Para peneliti mengklaim, ada "hubungan kompleks antara pola makan dan lingkungan".
"Apa yang baik bagi kita secara kesehatan tidak selalu terbaik bagi lingkungan," ungkap penelitian itu.
"Penting bagi pejabat publik untuk mengetahui dan menyadari kerugian ini karena mereka mengembangkan atau terus mengembangkan pedoman pola makan di masa depan."
Studi ini menarik bagi para "pecinta daging", setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, daging yang diproses seperti daging bacon, sosis dan hot dog menyebabkan kanker usus besar.
Kritik dari studi baru ini mengatakan, penelitian itu hanya melihat perbandingan "kalori per kalori", misalnya 100 kalori dari daging bacon dibandingkan dengan 100 kalori selada.
Ternyata, Anda tak harus berteman dengan salad. Ilmuwan AS telah merilis sebuah studi baru yang mengklaim bahwa makan salad ternyata lebih buruk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Komunitas Lebanon di Australia Merasa Marah dan Sedih Atas Serangan Israel di Tanah Kelahirannya
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Dunia Hari Ini: Lebanon Mengatakan AS Jadi Kunci dalam Perang dengan Israel
- Dunia Hari Ini: Serangan Udara Israel Menewaskan Hampir 500 Jiwa
- Dunia Hari Ini: Sri Lanka Punya Presiden Baru
- Dunia Hari Ini: Pemimpin Hizbullah Sebut Serangan Israel 'Deklarasi Perang'