Makan Siang Dengan Politisi Australia, Bayar Rp 550 Juta

Pengusaha China Huang Xiangmo membayar $ 55.000 (sekitar Rp 550 juta) untuk makan siang dengan Pemimpin Oposisi Australia Bill Shorten pada bulan Oktober 2015, demikian terungkap dalam dokumen yang diperoleh ABC.
Hal tersebut diketahui di saat Senator Sam Dastyari mengundurkan diri dari Senat, Selasa (12/12/2017) karena hubungannya dengan Huang Xiangmao, yang menurut bandan intelijen disebutkan terkait erat dengan Pemerintah China.
Huang menghadiri acara yang penggalangan dana Partai Buruh (ALP) di Sydney yang dihadiri Shorten pada tanggal 5 Oktober 2015, di tengah perdebatan politik mengenai penolakan Partai Buruh terhadap kesepakatan perdagangan China-Australia.
Donasi ini dilaporkan kepada Komisi Pemilu Australia (AEC) namun perinciannya tidak diketahui sampai salah satu Pemkot di Sydney memaksa perusahaan Huang, Yuhu Group, untuk mencantumkan daftar penerima donasi sebagai syarat permohonan izin pengembangan properti.
Pernyataan laporan Yuhu Group yang diajukan ke City of Ryde menyatakan bahwa donasi ini untuk "makan siang di ruang rapat dengan yang Mulia Bill Shorten, ALP National".
Donasi dilakukan melalui perusahaan terkait, Mandarin International Investments Pty Ltd, yang terdaftar di Australian Securities and Investments Commission (ASIC) di lokasi yang sama dengan Yuhu Group di Sydney.
Pertemuan tersebut terjadi di tahun yang sama ketika Direktur Organisasi Intelijen Keamanan Australia (ASIO) Duncan Lewis memperingatkan Parpol mengenai hubungan Huang dengan Pemerintah China.
Tidak jelas apakah pertemuan tersebut terjadi sebelum atau sesudah adanya peringatan dari Lewis.
- Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas Setelah Kereta di Pakistan Dibajak
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di Afrika Selatan, 12 Orang Tewas
- Siklon Alfred 'Tak Separah yang dibayangkan', Warga Indonesia di Queensland Tetap Waspada
- Dunia Hari Ini: Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap di Bandara
- 'Selama Ini Ternyata Saya Dibohongi': Kerugian Konsumen dalam Dugaan Korupsi BBM
- Keberadaan Seorang Warga Indonesia di Tasmania Sempat Dikhawatirkan