Makan Tuan

Oleh: Dahlan Iskan

Makan Tuan
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Dari SMA Amien dapat beasiswa kuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Pekerjaan pertamanya adalah menjadi asisten dosen di situ. Lalu kuliah lagi jadi akuntan.

"Sebenarnya saya tidak suka akuntansi, apalagi setelah tahu di kemudian hari. Akutansi itu omong kosong," katanya.

Setelah jadi akuntan, Amien ditempatkan di kementerian keuangan. Tugasnya memeriksa pajak. Lalu ambil S-2 di Georgia State University, di Amerika.

Pulang dari Amerika itulah dia ditempatkan di BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan).

"Kalau terus di sana saya bisa jadi eselon satu. Karier saya bagus sekali," katanya.

Amien pilih berhenti. Umurnya, saat itu, baru 40 tahun.

Dia merasa bekerja di BPKP tidak banyak bermanfaat. Kontribusinya untuk negara kecil sekali.

Dia punya pemikiran sangat ideal: untuk memperbaiki negara harus memperbaiki kementerian-kementerian. Untuk memperbaiki kementerian, BPKP harus dibubarkan.

Amien pernah berjuang agar strategi pemberantasan korupsi diubah ke suap-menyuap. Akan tetapi para jaksa di KPK tidak mau. Pernah dia paksakan: dalam kasus...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News