Makanan Hasil Rekayasa Genetik Bisa Sebabkan Gangguan Kesehatan Ternak

“Sejumlah studi itu dikaji pula oleh ilmuwan lain, mereka adalah studi yang dilakukan dengan cermat, dan tak ada yang menunjukkan perbedaan dalam kesehatan para hewan (baik makanan hasil rekayasa genetik maupun non-rekayasa genetik) dengan pengeculian pada sedikit di antaranya,” ungkap Dr. Alison.
Dr. Judy Carman adalah seorang pakar kesehatan masyarakat atau epidemiolog dari Universitas Flinders.
Ia mengatakan, penelitiannya yang meliputi 168 babi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa makanan hasil rekayasa genetik membuat para binatang itu sakit.
Separuh dari babi-babi itu diberi makan dengan produk rekayasa genetik dan separuh lainnya diberi makanan normal.
“Kami menemukan bahwa berat rahim rata-rata babi yang diberi makan produk rekayasa genetik menjadi 25% lebih besar daripada babi lainnya. Kami menemukan bahwa tingkat peradangan akut di perut banyak terdapat pada babi-babi yang diberi produk rekayasa genetik,” jelas Dr. Judy.
Sementara Dr. Alison menyebut, beberapa studi memiliki hasil yang berbeda karena mereka menyimpang secara substansial dari protokol.
Makanan hasil rekayasa genetik adalah salah satu isu paling kontroversial yang mempengaruhi sektor peternakan. Dan salah satu pertanyaan yang paling
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia