Makanan ini Bisa Memangkas Risiko Terkena Kanker Payudara Hingga 65 Persen
jpnn.com - Sebuah studi yang dilakukan para peneliti di Universitas Navarra dan Universitas Jaen di Spanyol, menemukan bahwa makanan tertentu bisa melindungi terhadap risiko kanker payudara pasca-menopause karena mengandung asam fenolik.
Asam fenolik ditemukan dalam berbagai makanan nabati, termasuk biji-bijian, blueberry, buah jeruk, gandum dan beras. Mereka juga ditemukan dalam anggur merah.
Untuk penelitian, yang dipresentasikan pada Kongres Eropa tentang Obesitas di Glasgow, para peneliti melihat hubungan antara asam fenolik dan kanker payudara pada 11.028 wanita.
Setiap peserta dianalisis asupan asam fenolik mereka selama periode rata-rata 12 tahun, dan selama waktu itu para peneliti menemukan 101 kasus kanker payudara.
Untuk memastikan berapa banyak asam fenolik yang mereka konsumsi, para wanita diminta untuk melaporkan seberapa sering mereka mengonsumsi 136 jenis makanan berbeda melalui kuesioner.
Hasil kuosiner ini kemudian dibandingkan dengan database yang memiliki informasi tentang seberapa kaya asam fenolik pada setiap makanan.
Para peneliti menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi asam hidroksisinamat tertinggi, satu bentuk asam fenolik yang terjadi secara alami, mendapat manfaat dari penurunan risiko kanker payudara sebesar 62 persen dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi paling sedikit.
Tetapi dari berbagai jenis asam hidroksisinamat, asam klorogenik, yang biasanya terdapat pada buah-buahan dan sayuran, ternyata memiliki efek paling kuat dalam hal pengurangan risiko.
Dari hasil penelitian makanan tertentu bisa melindungi terhadap risiko kanker payudara pasca-menopause karena mengandung asam fenolik.
- Mayapada Breast Clinic jadi Layanan Terpadu untuk Kanker Payudara
- 7 Sayuran Super yang Bantu Turunkan Kolesterol dengan Cepat
- Kenali Tips Meminimalisir Resiko Kanker Payudara Bersama Charm & Charmnap
- 5 Sayuran Pantangan Penderita Diabetes
- A2KPI Desak Percepatan Penyusunan Rencana Aksi Nasional Kanker Payudara
- Lestari Moerdijat: Deteksi Dini Kanker Payudara Harus Terus Dilakukan