Makanan Manis Berdampak Buruk Buat Tumbuh Kembang Anak
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Netti Herawati mengatakan, PAUD harus menjadi tempat yang membawa perubahan gizi bagi anak.
Bagaimanapun, apa yang dimakan anak tergantung orang tua dan guru.
"Kalau mau gizi anak baik, berarti bicara kompetensi guru dalam hal gizi dan kesehatan. Saya berharap semua PAUD ke depannya memiliki program makanan sehat sehingga memenuhi kebutuhan gizi anak," tutur Netti dalam webinar yang diselenggarakan Himpaudi bersama Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI), Senin (21/12).
Salah satu kebiasaan makan anak yang sering abai diperhatikan adalah asupan gula pada anak.
Bila dihitung, dalam satu hari anak-anak bahkan bisa mengonsumsi gula hingga ¼ kg.
Selama ini, lanjutnya, masyarakat beranggapan gula secara harfiah.
Namun, gula itu adalah glukosa yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi anak seperti cokelat, permen, kue, snack.
Belum lagi jika anak diberi susu kental manis.
Potensi anak-anak terkena obesitas makin besar karena anak-anak banyak mengonsumsi gula yang sumbernya dari permen cokelat.
- Stres Ancam Kesehatan, Perbaiki Pola Hidup melalui Pendekatan Sadar Risiko
- 6 Makanan yang Sebaiknya Jangan Anda Konsumsi Saat Emosi Tidak Stabil
- Mbak Rerie: Pemerataan Layanan Kesehatan yang Berkualitas Harus Direalisasikan
- 5 Rempah Pengganti Gula untuk Anda yang Doyan Makanan Manis
- Pentingnya Diagnosis Asma Secara Dini pada Anak Prasekolah, Orang Tua Wajib Tahu
- 5 Makanan dan Minuman Ini Tidak Baik untuk Kesehatan Daerah Kewanitaan