Makelar SK Masih Gentayangan
Senin, 16 November 2009 – 06:48 WIB
Baca Juga:
Bukti lainnya, beberapa kuitansi pembayaran “uang pelicin” berkisar Rp 5 juta sampai Rp 20 juta per orang untuk penerbitan SK. Di kuitansi tersebut tertulis, “Apabila SK tidak keluar dalam waktu satu bulan, uang kembali.”Kasus ini pun ikut menyita perhatian anggota DPRD Kukar. Mereka ikut prihatin munculnya dugaan surat keputusan (SK) palsu atas pengangkatan T3D yang diterbitkan oknum makelar T3D. Mereka meminta kepolisian segera mengusut kasus ini hingga tuntas.
“Kami semua sedih atas kasus T3D ini. Saya tidak membayangkan bila ini terjadi pada keluarga kita yang ditipu makelar T3D. Jadi, saya kira, yang harus diusut tuntas adalah virus-virus makelar T3D sampai ke tingkat desa. Kalau tidak, maka akan terus terjadi seperti ini,” tegas Sudirman, anggota DPRD Kukar.
Kepala BKD Heldiansyah mengakui, makelar T3D masih berkeliaran dan terus menerbitkan SK palsu. Terbukti, dari temuan tim verifikasi, jumlah T3D terus bertambah. Padahal penambahan ini sudah dilarang sejak diterbitkannya PP Nomor 48/2005. Pada pasal 8 menyebutkan bahwa semua pejabat pembina kepegawaian dan pejabat lain di lingkungan instansi dilarang mengangkat tenaga honorer atau yang sejenis.
TENGGARONG – Polres Kukar terus mengusut dugaan jual-beli surat keputusan (SK) pengangkatan tenaga tidak tetap daerah (T3D). Namun demikian,
BERITA TERKAIT
- Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa, Oknum Kades di Jember Ditahan Polisi
- Mengubah Sampah Jadi Pulsa, Begini Caranya
- Dor! Mulyono Ditembak Tim Polda Riau, Dia Bawa Sabu-Sabu Senilai Rp 30 Miliar
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Putus Total, Ini Alternatifnya
- 22 Los Pedagang di Pasar Pelelangan Ikan Sodoha Kendari Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
- Catat ya, PPPK Bukan Sekadar Pengganti Baju Honorer