Makian DeLiang

Oleh: Dahlan Iskan

Makian DeLiang
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Bakat menulisnya pun bisa terasah sejak kecil. Sebagian besar buku DeLiang ditulis di Bristol –saat belum berumur 10 tahun.

Persoalan mulai muncul ketika suami-istri ini harus pulang ke Indonesia: DeLiang harus sekolah di mana. Yang sistemnya bisa mirip dengan yang ada di Inggris.

Tidak ketemu.

Akhirnya Ario memasukkan DeLiang ke sekolah yang bukan sekolahan: home schooling. Di Tangerang Selatan. Milik Kak Seto –yang sudah Anda kenal.

Maka saya usul ke panitia Home Schooling Summit di Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya akhir Februari nanti agar mengundang suami-istri ortu DeLiang. Itu lebih penting daripada mengundang saya.

DeLiang yang ilmuwan Tiongkok sendiri sekarang menjadi warga negara Swedia. Dia lulusan jurusan klimatologi Universitas Nanjing –tidak jauh dari kampung kelahirannya di Nantong.

Lalu melanjutkan S-2 dan S-3 di Jerman, di bawah bimbingan pemenang hadiah Nobel kelahiran Belanda, Paul J. Crutzen.

Meski sudah warga negara Swedia, DeLiang tetap diangkat sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok yang bergengsi itu.

Namanya: Ario Muhammad. Viral di medsos. Pun nama anaknya: Muhammad DeLiang Al-Farabi (11 tahun) yang prestasinya tinggi: sudah menulis 30 judul buku.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News