Makin Banyak Anak di Australia Menjadi Pelaku Kekerasan

Makin Banyak Anak di Australia Menjadi Pelaku Kekerasan
Makin Banyak Anak di Australia Menjadi Pelaku Kekerasan

Sebuah program bernama ‘Time for Youth’ di negara bagian Victoria merupakan salah satu dari sedikit lembaga yang menawarkan konseling dan dukungan lain bagi keluarga dan anak-anak mereka yang melakukan kekerasan.

Badan ini mencoba untuk mendaftarkan Shane ke dalam kursus pelatihan, yang memberinya sarana pelampiasan non-kekerasan atas masalah-masalahnya.

Polisi mengatakan, merespon kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak adalah salah satu bagian yang paling sulit dari pekerjaan mereka, orang tua enggan untuk melaporkan bahkan ketika kekerasan menjadi sangat serius dan bahkan mengancam nyawa.

"Dalam banyak kasus, anggota keluarga sampai pada titik di mana mereka hanya ingin kekerasan berhenti. Kami tak memiliki kapasitas untuk menghapusnya dari rumah, kecuali dengan persetujuan dengan orang tua dan juga dengan persetujuan anak itu,” jelas Asisten Komisaris Dean McWhirter dari Kepolisan Victoria.

Ketika otoritas perlindungan anak terlibat, mereka lebih cenderung mengamankan saudara dari sang anak pelaku kekerasan daripada pelaku kekerasannya sendiri.

Jo Howard dari Kildonan Uniting Care adalah seorang ahli di bidang kekerasan remaja, dan mengatakan, mengamankan saudara si pelaku kekerasan sebenarnya tak mengatasi kekerasan itu sendiri.

"Dalam banyak hal [mengamankan saudara si pelaku] itu menghukum sang ibu, karena ia terpisah dari anak-anaknya," tuturnya.

Bagi Shane, pilihan terbaik adalah pergi ke kamarnya, tempat di mana ia mencoba untuk mengendalikan amarahnya.

Ribuan orang tua di Australia tengah mencari bantuan polisi dan pengadilan untuk melindungi mereka dari bagian kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News