Makin Banyak Mahasiswa Australia Belajar di Indonesia pada 2016
Perdana Menteri Australia lulusan Indonesia
Dua puluh tahun pengiriman mahasiswa Australia yang dilakoni ACICIS, tentu saja tak bebas hambatan.
Elena Williams mengutarakan, ada sejumlah peristiwa yang menimbulkan ketegangan di antara kedua negara, pun pernah ada kondisi alam yang menghalang-halangi mahasiswa Australia untuk datang.
“Bom bali misalkan, lalu kemerdekaan Timor Leste. Ya waktu itu kami masih bisa jalan terus, masih bisa melakukan program. Karena mahasiswa Australia sudah diterima baik di lingkungan, seperti di kos, oleh bapak ibu kos dan teman-teman di kelas,” kemukanya dalam bahasa Indonesia.
Ia lalu menyambung, “Jadi mereka ada teman dimana-mana, mereka nggak kaya turis, nggak kaya orang bule lainnya.”
Elena yang akrab disapa Ellie ini mengatakan, bencana alam seperti letusan merapi dan gempa bumi di Jogja juga sempat menahan kedatangan mahasiswa dari negaranya, walau tak berlangsung lama.
Dari kiri ke kanan: Elena Williams, Direktur ACICIS di Indonesia; Alannah MacTiernan, anggota Parlemen asal Australia Barat; dan Prof. David Hill, Direktur ACICIS ketika ditemui dalam perayaan 20 tahun ACICIS di Yogyakarta 28 Agustus 2015. (Foto: Nurina Savitri)
Sekitar 450 mahasiswa Australia akan belajar di Indonesia pada tahun 2016. Di bawah beasiswa New Colombo Plan (NCP) yang diberikan Pemerintah Australia,
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata