Makin Banyak Mahasiswa Australia Belajar di Indonesia pada 2016
Novie Djenar, dosen di Universitas Sydney – salah satu mitra universitas ACICIS –berujar, mengirimkan mahasiswa Australia ke Indonesia, yang akan jadi duta besar bagi negaranya, akan membantu memperbaiki hubungan bilateral kedua negara.
“Ini seperti pintu gerbang di mana mahasiswa bisa lewat untuk memperluas pengetahuan Indonesia sehingga pengertian tentang Indonesia yang mereka punyai semakin kuat,” tegasnya kepada Nurina Savitri dari ABC.
Manfaat yang dirasakan mahasiswa Australia agaknya dinilai sebagai faktor penting bagi keberlangsungan program yang diselenggarakan ACICIS.
Grace Dungey, alumnus Universitas Monash, mengatakan, peluang untuk memperluas jaringan professional adalah motivasinya untuk datang ke Indonesia dan mengikuti program belajar langsung yang ditawarkan konsorsium pimpinan David Hill.
“Saya sudah banyak dengar cerita alumni, sepertinya mereka belajar banyak. Kalau tujuan saya sendiri, selain praktek bahasa, juga untuk bertemu sebanyak mungkin teman, memperluas jaringan saya,” aku gadis yang pernah mengikuti pertukaran pelajar di SMA 1 Lembang ini.
Meski demikian, bagi sang pendiri, memperluas jaringan kerja dan sosial mahasiswa Australia bukanlah mimpi besar ACICIS.
“Banyak orang nomor 1 di Indonesia pernah belajar di Australia, mantan Presiden SBY misalnya. Selain itu, ada juga mantan Menteri Marty Natalegawa dan Marie Elka. Belajar di Australia, saya rasa, telah memperdalam kemampuan mereka,” tutur David Hill.
Sekitar 450 mahasiswa Australia akan belajar di Indonesia pada tahun 2016. Di bawah beasiswa New Colombo Plan (NCP) yang diberikan Pemerintah Australia,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata