Makin Banyak Negara Menjauhi Myanmar, Semua Gegara Ulah Rezim Kudeta
jpnn.com, TOKYO - Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato pada Senin (15/9) menuturkan bahwa Tokyo sedang memantau situasi di Myanmar pascakudeta oleh militer baru-baru ini.
Menurut dia, pemerintahan PM Shuga akan mempertimbangkan respons terhadap perkembangan di negara Asia Tenggara tersebut.
"Ke depannya, Jepang akan mempertimbangkan cara untuk menanggapi situasi di Myanmar dalam hal kerja sama ekonomi dan kebijakan dengan memantau perkembangan situasinya, seraya memikirkan respons dari negara-negara yang bersangkutan," kata Kato saat konferensi pers.
Pernyataan ini muncul setelah Korea Selatan mengatakan akan menghentikan pertukaran pertahanan dengan Myanmar dan melarang ekspor senjata ke negara tersebut usai terjadinya kudeta militer bulan lalu dan penindakan brutal terhadap massa pro demokrasi.
Pada Minggu (14/3) sedikitnya 38 demonstran dan polisi tewas di Myanmar. (ant/dil/jpnn)
Satu persatu negara sahabat menjauhi Myanmar sejak militer berkuasa lewat kudeta yang mengakhiri demokrasi di negara tersebut
Redaktur & Reporter : Adil
- Toko dari Jepang Nitori Resmi Buka di Lippo Mall Puri
- Kemnaker Dorong Persiapan Tenaga Magang yang Dikirim ke Jepang Lebih Matang
- Prabowo Santap Siang dengan Pengusaha Jepang, Lihat
- Liburan Singkat Luar Negeri Tetap Bermakna dengan Layanan One Day Trip ke Jepang
- Warga Bekasi Bisa Menikmati Sajian Matcha Otentik Khas Jepang, di Sini Lokasinya
- Pj Gubernur Sumut Jajaki Kerja Sama Pendidikan dan Perdagangan dengan Jepang