Makin Banyak Orang Meninggal di Australia Dikremasi, Ada yang Abunya Jadi Perhiasan
Ketika Mary-Anne Paterson kehilangan ibunya karena kanker payudara, dia ingin membuat sesuatu untuk mengenangnya.
Sekarang wanita asal Townsville, Queensland, ini membuat perhiasan manik-manik dari abu jenazah ibunya.
"Ibu saya selalu ingin melakukan sesuatu yang berbeda, dia tak ingin abu jenazahnya terjebak dalam toples," ujar Mary-Anne.
"Untuk pemakamannya dia ingin merujuk ke lagu Another One Bites the Dust... Katanya dia akan menghantuiku jika meninggalkan abu jenazahnya di rak perapian," katanya.
Kini semakin banyak orang Australia memilih kremasi daripada pemakaman.
Sepanjang 2022 ini, sekitar 76 persen warga Queensland yang meninggal dunia dikremasi, bukan dikuburkan.
Meskipun sebagian orang lebih suka menyimpan abu jenazah keluarganya di dalam guci atau menyebarkannya di tempat yang mudah diingat, namun yang lain memilih untuk sedikit "kreatif."
Selain menjadikan abu jenazah sebagai bagian dari perhiasan, ada pula keluarga yang mencampurkannya dengan tinta untuk tato dan bahkan kembang api.
Ketika Mary-Anne Paterson kehilangan ibunya karena kanker payudara, dia ingin membuat sesuatu untuk mengenangnya
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia