Makin Banyak Perempuan Indonesia Jadi Korban KDRT di Australia
Keluarga Nora, katanya, juga menyarankan sebagai istri harus mengikuti apa yang diperintahkan suami.
"Itulah mengapa saya tidak mau memberitahu keluarga," kata Nora.
Nora mengaku pernah melihat tindak KDRT ketika masih kecil. Ia mengatakan apa yang dialaminya tidak berbeda dengan apa yang pernah dilihatnya itu.
"Saya pernah melihat tante saya dipukuli oleh paman saya. Tidak seorang pun yang mengatakan apa-apa," katanya.
"Di sini keadaannya lebih baik karena masalah KDRT ini ditangani dengan serius. Di Indonesia kita yang harus menanggungnya sendiri," demikian menurut penilaian Nora.
"Dia menikahi untuk memanfaatkan saya"
Apa yang dialami Nora itu bukanlah hal yang aneh terjadi di Australia.
Setelah meninggalkan negerinya Ghana di Afrika, Gabrielle juga pindah ke Perth untuk menikah dengan pria yang sekarang sudah jadi mantan. Mereka bertemu saat pria tersebut liburan di Afrika.
Photo: Gabrielle mengatakan mengalami tindakan rasis dari suami dan keluarga suaminya. (ABC News: Herlyn Kaur)
Ditendang, dipukul, bahkan ditusuk dengan pisau merupakan sebagian dari tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami sejumlah perempuan di Australia, yang dilakukan suami mereka
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan