Makin Banyak Perempuan Muda di Queensland Jadi Korban KDRT
Kejahatan narkoba dan kekerasan dalam rumah tangga tengah meningkat di Queensland. Data terbaru menyebut, gadis-gadis remaja dan perempuan muda telah menjadi korban yang paling umum.
Ulasan Statistik Tahunan Kepolisian Queensland mengungkap, sementara tingkat kejahatan secara keseluruhan di negara bagian ini meningkat sebesar 0,4% pada tahun keuangan terakhir, pelanggaran perintah perlindungan kekerasan dalam rumah tangga justru naik sebesar 13%.
Pelanggaran narkoba juga menggelembung sebesar 22%, namun jumlah perampokan dan serangan bersenjata turun.
Perempuan berusia 15-19 tahun menyumbang 8.8% dari jumlah korban kejahatan pada tahun keuangan lalu.
Perempuan berusia 15-19 tahun menyumbang 8,8% dari jumlah korban "pelanggaran terhadap orang lain" di tahun 2014-15, yang termasuk kejahatan seperti serangan, kejahatan seksual dan perampokan.
Perempuan berusia 20-24 tahun adalah kelompok berikutnya dengan jumlah tertinggi, menyumbang 6,77% dari seluruh jumlah korban, sementara anak perempuan usia 10-14 tahun menyusul di belakangnya dengan angka 6.63%.
Data tersebut artinya, anak perempuan dan perempuan muda berusia 10-24 tahun menyumbang lebih dari seperlima jumlah korban kejahatan di Queensland.
Laporan ini juga menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga (37%) korban tak mengetahui penyerang mereka; 32% mengenal mereka, dan 11% adalah korban kejahatan yang dilakukan oleh anggota keluarga.
Kejahatan narkoba dan kekerasan dalam rumah tangga tengah meningkat di Queensland. Data terbaru menyebut, gadis-gadis remaja dan perempuan muda telah
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Didesak Percepat Ekspor Militer ke Australia
- Satu Lagi Sekolah di Australia Menutup Program Studi Bahasa Indonesia
- Dunia Hari Ini: Bom Amerika dari Era Perang Dunia II Meledak di Jepang
- Sebuah Laporan Menunjukkan Tindakan Rasisme yang Terjadi di Lembaga Penyiaran Australia ABC
- Dunia Hari Ini: Perdana Menteri Jepang Baru Akan Menggelar Pemilu Dadakan
- Dunia Hari Ini: Israel Serang Yaman, Menyebut Menargetkan Kelompok Houthi