Makin Berbahaya, Makin Istimewa
Trekking di Merapi Saat Kondisi Siaga
Senin, 25 Oktober 2010 – 10:33 WIB
Gunung Merapi diabadikan dari Kaliadem, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, (22/10) sehari setelah status dinaikkan menjadi siaga (Level 3). Warga dan wisatawan diharapkan tidak beraktivitas dalam radius 8 km dari puncak Gunung Merapi yang termasuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III. Foto: HERMITIANTA/RADAR JOGJA
Batas daerah yang bisa kami jangkau pagi itu adalah Bukit Miji, berada sekitar 2 KM dari puncak Merapi. Bila kondisi cuaca cerah dan tidak berkabut, puncak Merapi yang sedang aktif bisa terlihat jelas. Bukit Miji terletak di antara dua bukit lainnya. "Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke sana sekitar 1,5 jam. Jaraknya tidak begitu jauh, kurang dari 5 KM," ujarnya kepada peserta Wisata Minat Khusus Merapi pagi itu yang terdiri dari tiga orang asing.
Selain ketiga orang asing, yaitu Thomas Hadorn dan Silvan Schmid dari Swiss, dan Lawrence Johnson dari Inggris, Kades Hargo Beja Wiryanto, guide senior lainnya Joko Surti dan Eko Budoyo, dan seorang penduduk lokal yang terbiasa mendaki Merapi Nina Nugrohowati. Aktivitas vulkanis Merapi yang sedang tinggi-tingginya adalah alasan utama Thomas, Silvan, dan Lawrence trekking di Merapi. Ketika berada di Jogja, mereka mendengar pemberitaan media bahwa Merapi sedang aktif.
"Kami tadinya tidak berencana pergi ke Merapi. Tapi karena Merapi sedang aktif, kami malah tertantang melakukan trekking di sini. Akhirnya saya dan Silvan memutuskan pergi ke Kaliurang, karena di sana ada guide yang bisa memimpin kita trekking," kata Thomas.
Tapi, pergi ke Kaliurang ternyata tidak disarankan oleh orang-orang yang mereka temui di kota Jogja. Mereka berdua diyakinkan bahwa kondisi Merapi berbahaya dan Kaliurang pun ditutup untuk kegiatan luar ruang seperti trekking. Akhirnya mereka menelpon teman mereka yang sudah lebih dulu berada di Kaliurang. Temannya mengatakan kondisi di Kaliurang baik-baik saja, dan mereka masih diizinkan untuk trekking di Merapi.
SAAT Merapi ditetapkan dalam kondisi siaga, beberapa orang malah tertarik melakukan trekking di sana. Tentu saja, trekking di Merapi saat kondisi
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara