Makin Inklusif, BRT Trans Semarang Berkomitmen Perkuat Layanan Disabilitas

jpnn.com, SEMARANG - BRT Trans Semarang terus memperkuat komitmennya dalam menyediakan layanan transportasi yang ramah bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama penyandang disabilitas.
Sebagai bagian dari upaya mewujudkan Semarang Inklusif, berbagai inovasi telah diterapkan agar seluruh masyarakat, tanpa terkecuali, dapat menikmati layanan transportasi yang aman dan nyaman.
Kepala BLU Trans Semarang, Haris Setyo Yunanto mengatakan layanan tersebut merupakan salah satu program Agustina Wali kota Semarang, yakni Semarang Inklusif.
"Kami terus berupaya menciptakan layanan yang bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Sehingga sejumlah perbaikan dan inovasi akan terus dilakukan untuk memastikan layanan yang lebih ramah bagi mereka,” ujar Kepala BLU Trans Semarang, Haris Setyo Yunanto.
Haris menjelaskan bahwa dalam beberapa tahun terakhir BRT Semarang telah mengambil langkah-langkah nyata untuk menjawab tantangan tersebut.
Beberapa upaya yang telah dilakukan dengan penyediaan ruang khusus untuk pengguna kursi roda di setiap armada.
Trans semarang juga memiliki beberapa armada khusus ramah disabilitas yang berada di Koridor 2, 3, dan 6.
Sementara itu, di area halte BRT juga telah dilengkapi dengan jalur khusus untuk penyandang disabilitas. Pihaknya mengakui bahwa saat ini belum semua halte Trans Semarang memiliki kemiringan yang sepenuhnya ramah disabilitas.
BRT Trans Semarang memperkuat komitmennya dalam menyediakan layanan transportasi yang ramah bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama penyandang disabilitas.
- KPK Limpahkan Perkara Korupsi Eks Wali Kota Semarang ke Pengadilan
- Pertamina Hulu Energi Wujudkan Asa dan Mimpi Sahabat Istimewa Lewat 13 Program Ini
- Soal Tarif Trump, Wali Kota Semarang Sebut Ekonomi Global Sedang Goro-Goro
- Halalbihalal Perdana, Wali Kota Semarang Nilai Libur Lebaran Terlalu Panjang
- Waka MPR Dukung Keterlibatan Aktif Penyandang Disabilitas dalam Pembangunan Ditingkatkan
- Pesantren Jalan Cahaya Hadirkan Dakwah Inklusif bagi Penyandang Disabilitas