Makin Mahal, USD Tembus Rp 15.725, Rupiah Kenapa?
jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, pada Selasa pagi masih terus melemah.
Rupiah pagi ini melemah 12 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp 15.725 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.713 per USD.
Mata uang Garuda melemah karena tertekan oleh kekhawatiran kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve.
Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama mengatakan data ekonomi AS menunjukkan nilai yang cukup baik, meski suku bunga telah naik cukup tinggi sejak awal tahun.
"Kondisi ini memberikan angin bagi The Fed untuk terus lanjut menaikkan nilai suku bunga untuk melawan inflasi dengan risiko resesi yang lebih rendah dari sebelumnya," ujar Revandra.
Meski demikian, lanjut Revandra, beberapa pendapat menyatakan bahwa laju kenaikan suku bunga The Fed berpotensi lebih lambat dari sebelumnya.
Sebab, kondisi suku bunga AS yang tinggi, menyebabkan USD tertarik keluar dari negara lain sehingga timbul masalah kekurangan USD di beberapa negara, termasuk Indonesia.
"Hal ini yang menyebabkan nilai USD menjadi mahal jika dipasangkan dengan rupiah," kata Revandra.
Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, pada Selasa pagi masih terus melemah terhadap USD
- Awal Tahun, USD Hari Ini Masih Bertengger di Rp 16 Ribuan, Kapan Turun?
- Kadin Apresiasi Kebijakan Tarif PPN 12% Hanya untuk Barang dan Jasa Mewah
- Mendagri Jadikan Kota Tangerang Sampel Monitoring Inflasi Nasional
- Pemerintah Bakal Sediakan Rp 20 Triliun untuk UMKM hingga PMI
- BPS: Kota Sukabumi Inflasi Tertinggi di Jawa Barat
- 5 Strategi Bisnis BNI Menghadapi Tantangan Perekonomian 2025