MAKIN PANAS! Hillary Clinton Kecam Donald Trump, Begini Kalimatnya
jpnn.com - WASHINGTON - Hillary Clinton langsung merespons keras pernyataan kontroversial bakal calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump terkait umat Islam.
“Donald Trump berupaya mengambil untung dari prasangka dan kepanikan terhadap Islam,” katanya seperti dikutip Time, Selasa (8/12).
“Di saat Amerika seharusnya melakukan segalanya untuk mengatasi jihadis radikal, Trump justru memberi bahan mereka propaganda baru,” imbuh Clinton.
Menurut dia, pernyataan Trump menunjukkan pandangan politik umumnya kalangan konservatif negeri Paman Sam tersebut.
“Hampir semua pandangan Partai Republik (aliran konservatif) seperti itu. Hanya Donald Trump yang pernyataannya memang lebih blak-blakan. Konservatif yang lain hampir senada tapi dengan bahasa berbeda,” kata Clinton.
Seperti diketahui, Trump meminta agar semua umat Islam dilarang masuk ke AS. Para pengungsi Syria dan negara konflik lainnya yang muslim tak boleh mendapat suaka. Alasannya, Islam membenci orang AS. “Mereka mencantumkannya dalam syariat Islam,” kata Trump.
Para kader Partai Republik juga punya pandangan senada dengan Trump. Mantan Gubernur Florida Jeb Bush, misalnya. Dia menyarankan hanya warga kristen Syria saja yang mendapat suaka AS. Begitu juga senator asal Florida Marco Rubio. Menurut dia, perang dengan Islam radikal adalah “bentrok peradaban”. (jon/jpnn)
WASHINGTON - Hillary Clinton langsung merespons keras pernyataan kontroversial bakal calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer