Makin Panas, PKS-Hanura Saling Serang

jpnn.com - MEDAN – Persaingan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) memperebutkan kursi Wakil Gubernur Sumatera Utara semakin terbuka dan panas.
Dua partai utama pengusung pasangan Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi pada pilgub 2013 itu saling serang.
PKS tidak terima sindiran serta tudingan yang menyebutkan partai tersebut rakus akan kekuasaan seperti dilontarkan Ketua Fraksi Hanura DPRD Sumut, Toni Togatorop.
"Harusnya tidak seperti itu komunikasi politiknya, Hanura terlalu picik. Perkataan yang ditudingkan itu terlalu kekanak-kanakan," kata Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut, Zulfikar, kepada Sumut Pos (Jawa Pos Group).
Sesuai UU No 8/2015 tentang Pemilu, kata dia, yang berhak mengusulkan calon wakil gubernur itu adalah seluruh partai pengusung. Artinya, kursi Sumut 2 bukan milik Partai Hanura semata.
"Partai pengusung itu ada lima, memang yang mayoritas itu PKS dan Hanura. Siapapun calonnya tidak ada masalah, yang terpenting harus dikomunikasikan dengan seluruh partai pengusung, karena itu amanat undang-undang. Usulan partai pengusung itu dua nama dan selanjutnya diserahkan ke DPRD untuk dipilih," ucapnya.
Zulfikar yang mendapat amanah dari DPW PKS Sumut untuk menjalin komunikasi dengan partai pengusung sudah mencoba untuk berkomunikasi langsung dengan Ketua DPD Partai Hanura Sumut, Zulkilfi Effendi Siregar.
"Sekitar 4 atau 5 hari lalu saya sudah sampaikan kepada Pak Zulkifli agar dapat duduk bersama membahas sosok calon wakil gubernur, pada intinya Pak Zulkifli setuju. Tapi, sejauh ini belum terlaksana mengingat kesibukan masing-masing," kata Ketua Bidang Polhukam DPW PKS Sumut ini.
MEDAN – Persaingan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) memperebutkan kursi Wakil Gubernur Sumatera Utara
- Rahmat Saleh Ingatkan Pemerintah Soal Anggaran Pengamanan PSU
- Deddy Sitorus PDIP Mengajak Mengundurkan Diri secara Massal, Waduh
- Bupati Tasikmalaya Terpilih Ade Didiskualifikasi MK, KPU Jabar Beralasan Begini
- Ibas Ajak Semua Kader Demokrat Buat Program untuk Kesejahteraan Rakyat
- Ahli Kepemiluan Usul Ambang Batas Maksimal 50 Persen di Pilpres dan Pilkada
- Bahlil Digugat ke Mahkamah Golkar Gegara Ganti Ketua DPR Papua Barat Daya Tanpa Prosedur