Makin Ruwet, Boneka Uni Emirat Arab Berbalik Musuhi Yaman
jpnn.com, ADEN - Bagi penduduk Yaman, perdamaian di negara tersebut seperti sebuah mimpi yang sulit menjadi nyata. Pertempuran tidak hanya terjadi antara pemberontak Houthi dan pemerintahan yang dipimpin Abd Rabbu Mansour Hadi. Di dalamnya masih ada kubu-kubu yang berseteru memperebutkan kekuasaan.
Dilansir Reuters, Minggu (21/1) kelompok Southern Resistance Forces (SRF) menyatakan pemberontakan.
SRF yang bersekutu dengan Uni Emirat Arab (UEA) itu sebelumnya bersatu dengan Hadi melawan pemberontak Houthi.
UEA adalah bagian dari pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi. Mereka menguasai separo Yaman wilayah selatan.
SRF membentuk Southern Transitional Council (STC) alias Dewan Transisi Selatan dan berjanji menggulingkan pemerintahan Hadi dalam kurun waktu sepekan.
”SRF mendeklarasikan status darurat di Aden dan mengumumkan bahwa kami memulai proses untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah dan menggantinya dengan kabinet teknokrat.” Demikian bunyi pernyataan STC yang dilansir Al Jazeera.
Beberapa komandan pasukan keamanan yang dibentuk UEA menghadiri rapat STC dan menyatakan dukungannya. Belum diketahui bagaimana sikap UEA sebagai negara. Selama ini UEA dan Saudi adalah kawan dekat.
Aden merupakan basis pemerintahan Hadi. Wilayah itu berhasil diambil alih dari pemberontak Houthi dengan bantuan SRF pada 2015.
Perang Yaman makin ruwet saja. Pemerintah sah kini tidak hanya menghadapi pemberontak Houti, tapi juga bekas sekutu mereka sendiri
- UEA-Indonesia Berkolaborasi Kembangkan Pencak Silat dan Bulu Tangkis
- Vietnam: Mengimpor Barang dari Uni Emirat Arab Rawan Penipuan
- Timnas U-23 Indonesia Kalahkan UEA, Shin Tae Yong Puas?
- Timnas U-23 Indonesia Bungkam UEA, WItan Sulaeman Jadi Pembeda
- Putra Mahkota Abu Dhabi Beri Selamat Kepada Gibran yang Terpilih Sebagai Wapres
- Hasil & Jadwal Piala Asia 2023: Ada Bunuh Diri, Palestina Raih Poin Pertama