Makna Kampanye Legacy Not Piracy di Media Sosial Sejumlah Klub Liga 1
jpnn.com - Beberapa pemain Liga 1 menyerukan kampanye Legacy Not Piracy melalui akun media sosial pribadinya.
Para penggawa PSIS Semarang, seperti Alfeandra Dewangga, Rizky Dermawan, dan Septian David Maulana menjadi salah satu yang menyerukan kampanye tersebut.
"Akhir-akhir ini ada yang saya dan teman tim ingin suarakan. Dalam waktu dekat saya akan ceritakan secara detail."
"Namun, yang pasti saya butuh dukungan dari kalian semua (tentang Legacy Not Piracy)," tulis Dewangga di akun Instagramnya.
Pemain lainnya yang juga memberikan suara mengenai Legacy Not Piracy ialah Ahmad Nufiandani (Dewa United) dan Fitra Ridwan (Persik Kediri).
Kampanye Legacy Not Piracy merupakan gerakan anti pembajakan, terutama soal penjualan jersei.
Kebetulan ketiga tim Liga 1, yakni Dewa United, PSIS Semarang, dan Persik Kediri akan menggunakan apparel yang sama, DRX Wear.
PSIS sudah berpisah dengan produsen jersei asal Tangerang, Riors setelah tujuh tahun bekerja sama. Musim depan tim berjuluk Mahesa Jenar itu akan menggunakan DRX Wear sebagai pemasok baju tanding mereka.
Makna kampanye Legacy Not Piracy di akun sosial media pribadi klub-klub Liga 1 musim 2024/25
- Raih Poin Penuh Lawan PSIS, Malut United Berikan Luka Mendalam Buat Mahesa Jenar
- PSBS Biak Tengah Dijauhi Dewi Fortuna
- Kalahkan Persita, Persib Seharusnya Bisa Cetak 3 Gol Lebih
- Persita Optimistis Hadapi Persib, Pelatih: Kami Tidak Mau Kalah
- Liga 1: Kekuatan Persita di Mata Pelatih Persib Bojan Hodak
- Persebaya Vs Borneo FC: Nadeo Kartu Merah, Rivera Ukir Brace