Makna Natal Bagi Keluarga Indonesia Berbeda Keyakinan di Australia
Keluarga Dea Donikian biasanya mengadakan jamuan makan siang yang berlanjut hingga makan malam pada Hari Natal.
Namun sejak enam tahun lalu, kebiasaan ini berubah.
"Sejak kepergian kakek suamiku, kami tak lagi mengadakan acara makan malam bersama," ujar Dea kepada Farid Ibrahim dari ABC Indonesia.
Dea yang bekerja sebagai Senior Scientist di Prince of Wales Hospital Sydney menikah dengan pria Australia keturunan Yunani pada tahun 2014, dan dikaruniai dua putra, Parker (6 tahun) dan Matteo (3,5 tahun).
"Sekarang kami masih tetap mengadakan acara makan siang bersama," katanya.
"Tidak ada yang istimewa atau unik dengan perayaan Hari Natal di keluarga kami," tambah Dea.
Ia mengatakan jika orangtuanya, yakni ibu kandung dan ayah tiri dengan latar belakang Muslim, tidak sibuk, biasanya mereka akan datang mengunjunginya.
Bagi Dea, Natal setiap tahun selalu dirayakan oleh keluarga besar suaminya, yang biasanya masing-masing membawa makanan utuk disantap bersama.
Di Australia, Natal bukan sebuah ritual keagamaan, tapi jadi tradisi untuk kumpul bersama keluarga besar dengan latar belakang keyakinan dan budaya yang berbeda-beda, termasuk dari Indonesia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Puncak Kenaikan Penumpang di Terminal Amplas Diprediksi Pada 22 Desember 2024
- Rayakan Natal, Bank Mandiri Bagikan Lebih 2 Ribu Paket Bantuan di Seluruh Indonesia
- KAI Tambah Kouta Perjalanan Sepanjang Libur Natal dan Tahun Baru
- 3.667 Personel Satpol PP Siap Amankan Perayaan Natal di 674 Gereja di Jakarta
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing