Makna Simbolik Kebo Bule Sudah Hilang
jpnn.com - JAKARTA - Pembunuhan kebo bule pusaka Keraton Surakarta oleh warga iseng, turut menyita perhatian politikus PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno. Menurutnya, kematian hewan bernama Kiai Bagong itu menunjukan semakin lunturnya nilai-nilai kearifan lokal di tengah masyarakat.
"Itu artinya masyarakat tidak tahu lagi apa makna simbolik dari kebo bule," kata Hendrawan saat dihubungi, Rabu (5/11).
Hendrawan mengatakan, kearifan lokal dan budaya biasanya ditinggalkan masyarakat karena tidak lagi memiliki fungsi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan, budaya yang masih fungsional bagi kelangsungan hidup pasti dipelihara dan dipertahankan.
"Misalnya bahasa kromo inggil akan ditinggalkan karena kehidupan kita sehari-hari untuk mencari uang lebih penting bahasa Inggris," jelas anggota DPR RI ini.
Karena itu, Hendrawan menilai, kearifan lokal perlu untuk direvitalisasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan dinamika hidup masyarakat modern. Ini sesuai dengan konsep revolusi mental yang diusung Presiden Joko Widodo.
"Itu sebabnya revolusi mental harus dijabarkan dalam langkah kongkrit. Misalnya, di kurikulum diajarkan soal budi pekerti, hormat-menghormati guru dan orang tua. Ini terukur," pungkas politikus asal Jawa Tengah itu. (dil/jpnn)
JAKARTA - Pembunuhan kebo bule pusaka Keraton Surakarta oleh warga iseng, turut menyita perhatian politikus PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ini Upaya Propan Raya dan LPJK dalam Perlindungan Gedung dari Kebakaran
- Mendikdasmen Beri Sinyal Ada Regulasi Baru Penempatan Guru PPPK, Hamdalah
- Hari Ini Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Honorer Jangan Nekat Bertindak Konyol
- BMKG Ungkap Prakiraan Cuaca Hari Ini, Ada Hujan di Sejumlah Wilayah
- Seorang Nelayan Asal Pandeglang Tewas Tersambar Petir Saat Melaut, Tim SAR Bergerak
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Dimulai, Honorer Titipan Mencuat, Ternyata Ada Kejutan yang Muncul