Maksimalisasi CPO Terhambat Infrastruktur
Data dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menunjukkan, luas kebun rakyat yang pada 2003 sebesar 1,85 juta hektare, pada 2012 naik dua kali lipat menjadi 3,7 juta hektare. Selain itu, jumlah perusahaan perkebunan sawit swasta dan BUMN tumbuh menjadi 1.320. Tumbuhnya industri CPO juga mendorong munculnya 750.000 unit usaha kecil menengah (UKM) yang menjadi supplier barang dan jasa.
Meski mencatat sukses besar, masih banyak hal yang mesti diperbaiki untuk mendorong percepatan hilirisasi CPO. Misalnya, dengan mempercepat pembangunan infrastruktur yang berkualitas seperti fasilitas logistik, serta penyediaan akses jalan dari pusat produksi darat/pedalaman ke pelabuhan ekspor. Di samping itu, pemerintah juga harus memastikan tersedianya bahan baku untuk diolah industri hilir CPO.
Masuk sebagai salah satu daerah penghasil CPO, Kaltim memiliki peluang untuk berkembang, walaupun berada di bawah daerah tetangga, yakni Kalteng dan Kalbar. Namun demikian pertumbuhan produksi CPO dalam kurun 4 tahun terakhir mencapai 23,74 persen (nasional 9,53 persen). “Sementara tahun lalu mencapai 1,25 juta ton dengan share 4,5 persen terhadap nasional,” kata Ameriza.
Pada 2013, Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) di Kaltim mencapai 659.270 hektare (59 persen). Tingginya TBM mencerminkan masih terjadi lonjakan produksi beberapa tahun ke depan. Dari sisi investasi, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) 2009-2013 mencapai 2.446,3 juta USD dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 7,8 triliun.
“Tapi industri hilir dan pelabuhan Kaltim masih minim menjadi penghambat maksimalisasi potensi CPO Kaltim,” sebutnya.
Tumbuhnya produksi tidak diimbangi ekspor luar negeri (LN), sehingga diperkirakan CPO Kaltim diekspor melalui daerah lain. Minimnya infrastruktur pelabuhan dan industri hilir diperkirakan menjadi sebab ekspor melalui daerah lain seperti Dumai, Riau.
“Walau begitu, saat ini hasil CPO Kaltim peringkat 8 dari produksi nasional. Jadi dengan pembangunan KIPI Maloy sangat membantu,” sebutnya. (*/ypl/*/hsw/lhl/k14)
SAMARINDA - Konsumsi minyak nabati dunia terus bertumbuh. Tahun lalu total penggunaannya mencapai 163 juta ton dan didominasi oleh Crude
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- QNET Raih Kategori Gold di Ajang Indonesia SDGs Award 2024
- Duta Digital BNI Rangkul PMI Hong Kong untuk Melek Keuangan
- Raih Skor BBB, Pertamina NRE Tunjukkan Komitmen dan Keseriusan Mengelola ESG
- Bos Apple Lakukan Pertemuan dengan Kemenperin, Ternyata Ini yang Dibahas
- Gotrade Hadirkan Options Trading: Solusi Cerdas untuk Kendali Penuh atas Investasi
- Sejak Berdiri PaDi UMKM Berhasil Tingkatkan Transaksinya hingga 3.610 Persen