Maksimalkan Potensi, Pulau Penyengat Usung Wisata Religi
jpnn.com, TANJUNG PINANG - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama pemerintah Tanjung Pinang melakukan penandatanganan MoU untuk menggenjot wisata religi di Pulau Penyengat.
Penandatanganan dilakukan di acara Festival Pulau Penyengat pada 21 Juli 2017.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, dengan ditandatanganinya MoU ini maka Pulau Penyengat harus fokus mengembangkan destinasi wisata religi ke negara tetangga, Malaysia, Singapura dan Thailand.
"Kami yakin Pulau Penyengat akan menjadi unggulan border tourism karena memiliki kekuatan sejarah. Ke depannya Pulau Penyengat akan dikemas dengan konsep wisata religi yang di dalamnya terdapat unsur wisata ziarah," ujar Esthy.
Esthy mengatakan, Pulau Penyengat memiliki objek wisata yang akan dikembangkan tentunya adalah peninggalan sejarah yang menjadi salah satu pusat kebudayaan Melayu.
Karena Melayu identik dengan Islam, maka tentunya termasuk religi yang ada di dalamnya.
"Alhamdulillah kita seirama dengan pemerintah daerah dalam target wisatawan di border area ini," katanya.
Esthy menambahkan, selain sangat cocok dengan wisata religi karena banyak makam-makam yang tentunya akan lebih berpotensi jika dikembangkan dengan konsep wisata religi. Terlebih keturunan Melayu banyak tersebar luas.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama pemerintah Tanjung Pinang melakukan penandatanganan MoU untuk menggenjot wisata religi di Pulau Penyengat.
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Pembukaan Program S2 King’s College London di KEK Singhasari Menandai Peluncuran HDZ & NHL
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!