Maksud Hati Menghormati Kiai NU, Jokowi Ngaku Malah Salah Kostum
![Maksud Hati Menghormati Kiai NU, Jokowi Ngaku Malah Salah Kostum](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20150807_185534/185534_912537_muktamar_HL_2.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Seorang presiden juga bisa salah kostum. Itu yang dialami Presiden Joko Widodo saat menghadiri pembukaan Muktamar NU ke-33 di Jombang. Ia mengaku saat menghadiri acara itu, sudah menyiapkan sarung karena diyakini semua kiai NU akan memakai kostum yang sama. Maka, saat menuju tempat acara itu, pria yang akrab disapa Jokowi tersebut memakai jas hitam dengan bawahan sarung. Namun, kenyataan yang dihadapinya berbeda dengan bayangan.
"Ada yang bisikin ke saya, nanti pakai sarung saja. Saya siapkan sarung. Tapi begitu keluar dari mobil saya kaget ternyata sesepuh kiai di sana malah pakai jas dan dasi," ujar Jokowi sambil tertawa.
Ini disampaikannya saat menghadiri peresmian pembukaan Kongres III Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Indonesia (GMNI) di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (7/8).
Mantan Wali Kota Solo itu mengaku, ia sengaja memilih sarung karena ingin menghormati para kiai.
"Saya tanya kenapa pakai jas dan dasi mereka jawab kami ingin menghormati Bapak Presiden. Saya sampaikan juga saya pakai sarung untuk hormati para kiai. Jadi enggak nyambung," kata Jokowi tak dapat menyembunyikan tawanya karena mengingat peristiwa itu.
Sarung itu dibelikan sang istri, Iriana Widodo. Ibu Negara juga yang berpesan padanya untuk memakai sarung tersebut di acara NU. Kisah presiden ini juga disambut tawa tamu yang hadir di acara tersebut. Tak banyak yang menyangka seorang presiden pun bisa salah kostum saat menghadiri undangan acara. (flo/jpnn)
JAKARTA - Seorang presiden juga bisa salah kostum. Itu yang dialami Presiden Joko Widodo saat menghadiri pembukaan Muktamar NU ke-33 di Jombang.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kerja Sama Polri-PBNU Dinilai Efektif Kurangi Kekerasan di Pesantren
- Perdana, Freeport Indonesia Kirim Emas Batangan Ratusan Miliar ke PT Antam
- Istana: Anggaran yang Diefisiensi Tidak Punya Pengaruh Besar Terhadap Masyarakat
- Ronny Talapessy: Putusan Hakim Belum Menyentuh Materi Gugatan Hasto Kristiyanto
- Terobos Palang Pintu, Siswi SMKN 10 Semarang Tewas Tertabrak KA Harina di Semarang
- Kemenhan Pangkas Rp 26,9 Triliun dari Anggaran, Belanja Pegawai Tak Terdampak