Maksud Hati Mengurai Macet, Polantas Malah Kena Tampar Bos Toko Elektronik
jpnn.com - MEDAN - Sebagai personel Satlantas Polresta Medan, Brigadir Fandi, sungguh apes dan terhina. Bukannya mendapat apresiasi, dia malah ditampar saat menertibkan lalu lintas di kawasan pertokoan Jalan Surabaya, Medan Senin (14/9) sore.
Sore itu saat melintas di Jalan Surabaya, Fandi melihat kemacetan panjang. Ingin tahu penyebab kemacetan, dia pun memutuskan melakukan pemeriksaan langsung. Belakangan diketahui, penyebabnya adalah parkir berlapis. Dia pun memutuskan mengatur arus lalu lintas guna mengatasi kemacetan.
Saat bersamaan, seorang pria keluar dari toko elektronik yang di depannya terdapat parkir berlapis. Brigadir Fandi langsung berjalan menuju mobilnya di depan toko.
Melihat itu, Fandi meminta pria itu segera menggeser mobilnya untuk mengurangi kemacetan. Bukannya berterima kasih telah diingatkan, pria yang diyakini sebagai pemilik toko elektronik itu justru memarahi Fandi.
Tak puas marah-marah, pelaku nekad menampar Fandi. Setelah menampar Fandi, pelaku langsung bergegas masuk kembali ke toko elektronik. Kesal, korban coba mencari pria tersebut. Namun tidak berhasil menemukannya.
Tak puas, Fandi menemui kepala lingkungan setempat untuk membantu mencari pelaku. Namun sayang, meski telah dibantu kepling, pria yang dicari tetap tidak ditemukan. Terakhir, Fandi mendatangi Mapolsek Medan Kota untuk membuat pengaduan.
Kapolsek Medan Kota, Kompol Ronald F Sipayung, membenarkan penganiayaan tersebut. Awalnya Aiptu Fandi hendak melapor ke Polsek, tapi begitu mengetahui orang yang akan dilaporkan telah membuat pengaduan ke Polresta Medan, Aiptu Fandi memutuskan mengadu ke tempat serupa.
Sebelumnya, Brigadir Rahmat Hidayat juga mengalami penganiayaan di kawasan Jalan Surabaya, Kamis (20/8) lalu. Ketika itu, anggota Brimob Polda Sumut ini mengalami luka pada pelimis mata karena ditusuk sumpit. Luka juga terdapat pada kepala dan hidungnya akibat dipukul helm.
MEDAN - Sebagai personel Satlantas Polresta Medan, Brigadir Fandi, sungguh apes dan terhina. Bukannya mendapat apresiasi, dia malah ditampar saat
- Jika Koridor 1 Transjakarta Dihapus, Harga Tiket MRT Jakarta Bakal Disesuaikan
- Pemkab Biak Numfor Merealisasikan Pembayaran Tunjangan Sertifikasi Guru 2024
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Juhana: Jangan Sampai Ada Kisah Oemar Bakri di Kota Bogor
- AQUA Elektronik Menyalurkan Bantuan Kepada Korban Bencana Alam di Sukabumi
- Penikam dan Penggorok Leher Guru di Kampar Tertangkap