Maksud Pak Jokowi, Ratna Jujur Membantu Prabowo dengan Kebohongan
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi memuji kejujuran Ratna Sarumpaet yang mengaku berbohong soal penganiayaan yang dialami. Ratna mengaku bahwa wajah lebamnya karena operasi plastik, bukan penganiayaan.
BACA JUGA: Fadli Zon Tuding Jokowi Mengeksploitasi Ratna Sarumpaet
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily mengatakan, pujian calon presiden yang diusungnya atas kejujuran Ratna itu bukan untuk mengambil keuntungan politik.
Namun, ujar Ace, ini lebih kepada etika berpolitik. Kondisi ini berbeda dengan Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno atau BPN Prabowo - Sandi yang seolah-olah mencampakkan Ratna setelah kasus tersebut.
"Ini bukan soal mengambil keuntungan politik ini kan soal etika di dalam berpolitik. Jadi jangan sampai orang yang selama ini membantunya kemudian dicampakkan begitu saja," kata Ace kepada wartawan di gedung parlemen, Jakarta, Senin (4/2).
"Kita harus jujur mengatakan bahwa ya kalau Ratna Sarumpaet selama ini mendukung Pak Prabowo, ya akui saja. Tapi jangan kemudian dicampakkan begitu saja," tambah Ace.
Wakil ketua Komisi VIII DPR itu menambahkan apa yang dilakukan oleh Ratna mungkin upayanya untuk membantu Prabowo dengan cara bohong. "Nah saya kira kejujuran itulah yang ingin disampaikan oleh Pak Jokowi," katanya.
Politikus Partai Golkar itu juga sependapat dengan pakar hukum yang meminta kasus itu tidak berhenti di Ratna saja. Melainkan harus diusut juga dugaan keterlibatan pihak lain.
Jubir TKN Jokowi - Ma'ruf Ace Hasan Syadzily menjelaskan makna pujian Jokowi untuk Ratna Sarumpaet
- Gandeng BRIN, Mendes Yandri Yakin Sukses Majukan Desa hingga Tingkatkan GDP Indonesia
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Puluhan Tahun Bereng Prabowo, AKA Yakin Programnya Bersama Ahmad Ali Akan Terealisasi
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Menyambut Kemenangan Besar di Pilkada Sulteng
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan