Maktab Terkendala Calo, TIPHI Kawal Depag
Kamis, 11 September 2008 – 09:56 WIB
JAKARTA – Riak-riak mulai mengganggu penyelenggaraan haji 2008. Selain kendala teknis, problem penetapan kuota haji di daerah kini menjadi ganjalan bagi pelaksanaan rukun Islam kelima tersebut. Karena itu, Tim Independen Pemantau Haji Indonesia (TIPHI) mendesak Departemen Agama (Depag) agar lebih serius dalam mengelola ibadah yang menyangkut +++++ (apa gak ratusan ribu?) ++++++++ ribuan orang tersebut. Kendala lain, ungkap Slamet, adalah para pemilik pondokan enggan menawarkan tempatnya karena menunggu penawaran yang lebih tinggi. Mereka terpengaruh propaganda para calo pondokan. Karena kuota haji Indonesia paling besar, pemilik pondokan lebih leluasa bermain harga.
’’Kami berharap agar Depag lebih proporsional dalam menangani hal ini. Sebab, TIPHI siap mengawal CJH dengan total,’’ ujar anggota TIPHI Mahendradatta kepada Jawa Pos, Rabu (10/9). Pernyataan TIPHI tersebut merespons keterangan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Depag Slamet Riyanto tentang sejumlah kendala dalam penyewaan pondokan bagi jamaah haji di Makkah.
Baca Juga:
’’Kami memang menemui sedikit kendala karena tidak ada standardisasi harga sewa rumah oleh pemerintah Arab Saudi sehingga untuk menemukan kesesuain harga, prosesnya cukup berbelit,’’ tegas Slamet.
Baca Juga:
JAKARTA – Riak-riak mulai mengganggu penyelenggaraan haji 2008. Selain kendala teknis, problem penetapan kuota haji di daerah kini menjadi
BERITA TERKAIT
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Trisya Suherman: Lukisan Go Green Taruparwa Bisa jadi Penyemangat Para CEO
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024
- Masih Terima Endorsement Meski Sudah Jadi Pejabat Negara, Raffi Ahmad: Kan Enggak Ada Larangannya
- Anak Muda Indonesia Pendiri Desa Bumi Jadi Pembicara di Diskusi PBB