Mal di DKI Dianggap jadi Biang Kemacetan
Selasa, 19 Juli 2011 – 00:39 WIB
TAK terkendalinya pembangunan pusat perbelanjaan (mal) di Jakarta menjadi salah satu penyebab kemacetan. Hal ini disebabkan, pusat perbelanjan itu kebanyakan berdiri di di kawasan yang padat dan macet. Di samping jadi biang kemacetan, keberadaan mall juga terkesan sering tidak memperhatikan kondisi lingkungan. Misalnya mengurangi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan penyedotan air tanah yang berlebihan.
Pengamat perkotaan Yayat Supriatna yang berpendapat, seharusnya sebelum merencanakan pembangunan pusat perbelajaan, harusnya dilakukan kajian mengenai analisa dampak lingkungan (amdal) yang akan terjadi jika mall itu dibangun.
“Saat ini lebih dari 170 mall ada di DKI Jakarta. Dari jumlah itu, menjadikan Jakarta kota dengan mall terbanyak di dunia. Tentu jumlah tersebut bukan ukuran ideal bila dibanding jumlah penduduk ibu kota ini,” kata Yayat yang dihubungi, Senin (18/7).
Baca Juga:
TAK terkendalinya pembangunan pusat perbelanjaan (mal) di Jakarta menjadi salah satu penyebab kemacetan. Hal ini disebabkan, pusat perbelanjan itu
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS