Malam Hari Kapolri Terbitkan Telegram, Ada Kaitan dengan Protes saat Kunker Jokowi
Setidaknya ada empat pedoman yang harus diperhatikan jajaran kepolisian di daerah dalam mengamankan kunker Presiden Jokowi.
“Pertama, setiap pengamanan kunjungan kerja agar dilakukan secara humanis dan tidak terlalu reaktif,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono.
Kedua, apabila ada masyarakat yang berkerumun untuk menyampaikan aspirasinya sesuai undang-undang, petugas pengamanan hanya mengawal agar aksi itu berjalan tertib dan lancar.
“Jadi, pada saat ada Pak Presiden lewat, lalu ada sekelompok masyarakat, kami mengamankan, mengawal agar tertib,” tutur ptinggi Polri dengan dua bintang di pundak itu.
Ketiga, kepolisian menyiapkan ruang bagi masyarakat yang akan menyampaikan aspirasi sehingga aksi yang berlangsung bisa dikelola dengan baik.
“Kepolisian setempat dapat memberikan ruang kepada masyarakat yang akan menyampaikan aspirasinya,” kata Argi.
Terakhir, apabila ada kelompok masyarakat yang akan menyampaikan aspirasi, polisi bakal berkomunikasi dengan peserta aksi agar ketertiban umum terjaga.
“Kami tetap sampaikan secara humanis kepada kelompok itu agar tidak mengganggu ketertiban umum,” tegas Argo.(cuy/jpnn)
Ada tiga peristiwa yang melatarbelakangi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengeluarkan telegram secara mendadak.
- Jenderal Sigit Pastikan Kesiapan Polri Jelang Pilkada Serentak 2024
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Kompolnas Temukan Fakta Ini di Lokasi
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi, Diduga Pembunuhan Berencana, Kapolri Beri Perintah Tegas
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak