Malam-malam Rumah Dinas Wali Kota Bima Arya Digeruduk Puluhan Orang
jpnn.com, BOGOR - Rumah dinas Wali Kota Bogor Bima Arya di Jalan Pajajaran, digeruduk puluhan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kota Bogor, tadi malam.
Aksi para buruh ini dilakukan lantaran permintaan kenaikan upah minimum kota (UMK) dari Rp 4,1 juta menjadi Rp 4,3 juta di tahun 2021 tak direalisasi pemerintah.
“Bekasi, Kabupaten Bogor, Depok, Sukabumi bisa menaikkan (UMK). Kenapa Kota Bogor tidak bisa? Jadi kami menuntut kenaikan upah,” ujar Ketua DPC SPN Kota Bogor Budi Mudrika, Kamis (19/11) malam.
Sebelum mendatangi rumah dinas wali kota, buruh sempat menggelar aksi di kantor Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bogor pukul 15:00 WIB.
Namun, dari hasil pertemuan yang berlangsung hingga pukul 21:30 WIB, tidak ada kata sepakat atas permintaan buruh tersebut.
Karena geram, para buruh memilih untuk mendatangi rumah dinas wali kota untuk menyampaikan aspirasi.
Mereka meminta membatalkan rekomendasi tidak adanya kenaikan upah di Kota Bogor untuk tahun depan.
“Kami mengerti adanya situasi pandemi. Jadi kami meminta kenaikan disamakan dengan Kabupaten Bogor sebesar 3,27 persen atau menjadi Rp4,3 juta,” jelas Budi.
Sebelum mendatangi rumah dinas Wali Kota Bima Arya, puluhan orang itu sempat menggelar aksi di kantor Disnaker.
- Menaker Yassierli: Formula UMP 2025 Masih Dirumuskan
- Penentuan Kelulusan PPPK 2024, Bima: Kasihan yang Sudah Antre Lama
- Ribuan Buruh Surabaya Bersemangat Memenangkan Khofifah-Emil
- Wamendagri Bima Arya Apresiasi Layanan Mobil Keliling Jemput Bola Dukcapil Surakarta
- Mengenal Skema Bipartit pada Penerapan UMP versi Apindo
- Rakornas II Dukcapil, Wamendagri Bima Arya: Pastikan Hak Pilih untuk Pemilih Marginal Terjamin