Malam Minggu Mencekam di Lahad Datu
Minggu, 10 Maret 2013 – 13:01 WIB
Pada 25 September 1985 perampok bersenjata asal Filipina Selatan masuk dan hampir menguasai kota. ”Kelompok ini memang ahli menyusup, ahli menyamar, dan menyerang mendadak,” ujar LO Polri Konsulat Tawau Kompol Fibri Karpiananto yang sempat menemui Jawa Pos di Lahad Datu. Pada 25 September itu gerombolan bersenjata bahkan menyerang langsung Kota Lahad Datu, menyerbu kantor polisi, dan merampok bank.
Baca Juga:
Kontak tembak saat itu memakan korban 11 warga sipil dan 26 militan tewas. ”Jadi, sangat wajar kalau pemerintah Malaysia memberlakukan daerah Lahad Datu sekarang sebagai special security area,” katanya.
Karena kota ditetapkan sebagai kawasan keamanan khusus, penjagaan lebih ketat lagi. Seluruh toko diminta tutup maksimal pukul 6 sore. Di tiap lokasi strategis pasti ada petugas bersenjata lengkap. ”Justru kota lebih berbahaya jika diserang mendadak. Kalau di Kampung Tanduo posisi mereka sudah dikepung ribuan tentara, susah bergerak,” ujarnya. (rdl/c10/oki)
WARGA Lahad Datu menutup rapat rumahnya sejak pukul 6, Sabtu (9/3). Tak ada keceriaan malam Minggu layaknya kondisi sebelum konflik. Mereka takut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- PPI Munich Gelar Sports and Culinary Festival Perdana di Munich
- Terima Kekalahan, Kamala Harris Berharap Amerika Tak Menuju Era Kegelapan
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Donald Trump Menang, Israel Bakal Makin Brutal di Timur Tengah
- Dipastikan Menang Pilpres, Donald Trump Berjanji Akan Menyembuhkan Amerika