Malam Natal Aman, Hidup Panglima Menggema di Gereja

jpnn.com - JPNN.com - Denting piano mengiringi alunan lagu Glory Haleluya yang dinyanyikan kelompok paduan suara di altar Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (24/12) malam. Setiap kata dan nada disambut bahagia dengan bernyanyi bersama.
Wajah-wajah jemaat terlihat begitu khidmat ketika menyanyikan lagu religi itu. Ada yang memejamkan mata, mengerutkan dahi, hingga menggoyang-goyangkan badan sembari tersenyum.
Mereka sedang merayakan misa malam Natal yang merupakan salah satu ritual ibadah menyambut kelahiran Isa Almasih atau yang juga disebut Yesus Kristus.
Namun, suasana khidmat berubah sedikit tegang. Sekitar pukul 20.00 WIB, misa terhenti. Penyebabnya adalah serombongan orang yang jelas-jelas muslim memasuki gereja.
Beberapa jemaat HKBP Menteng pun mengenali wajah-wajah dalam rombongan yang masuk gereja. "Oh, itu kan Pak Kapolri sama Pak Panglima,” kata salah satu jemaat HKBP Menteng sembaru menunjuk ke Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
"Emang benar itu Pak Panglima. Itu pakai baju tentara," timpal jemaat perempuan sembari menutup mulutnya.
Spontan saja, jemaat bertepuk tangan, bersorai-sorai. Sebagian di antara mereka ada yang belum sepenuhnya percaya.
Semua jemaat baru percaya yang datang rombongan Kapolri dan Panglima TNI ketika Pendeta Darwin Tobing mengumumkannya. “Selamat datang, Pak Kapolri, Panglima, Pak Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan seluruh rombongan,” ucap Pendeta Darwin.
JPNN.com - Denting piano mengiringi alunan lagu Glory Haleluya yang dinyanyikan kelompok paduan suara di altar Gereja Huria Kristen Batak
- Perkuat Sinergisitas, Panglima TNI Terima Kunjungan Ketua BPK RI
- Panglima TNI Jenderal Agus dan KSAD Jenderal Maruli Terima Wing Kehormatan Penerbang Kelas I TNI AU
- Panglima TNI Jenderal Agus Minta Prajuritnya Lanjutkan Pengabdian Kepada Bangsa dan Negara
- Kompolnas Minta Kasus Pengawal Kapolri Pukul Wartawan Harus Diproses
- Ajudan Kapolri Tempeleng Jurnalis, Pengamat: Nilai Humanis Hanya Jargon
- Tindakan Ajudan Kapolri Dianggap Bentuk Pelecehan Terhadap Kebebasan Pers