Malam Pegang Pisau, Pagi Tewas Tergantung

Malam Pegang Pisau, Pagi Tewas Tergantung
Malam Pegang Pisau, Pagi Tewas Tergantung

Warga yang mendengar jeritan Mit tanpa dikomando langsung berdatangan ke dalam rumah. Setelah melihat tubuh MS tergantunng, warga langsung menghubungi pihak kepolisian karena tidak berani menurunkan tubuh korban.

Menurut tetangga korban, setelah korban permisi masuk ke dalam rumahnya, istirnya sempat bercerita kalau korban semalaman tidak bisa tidur.

Korban gelisah dan memegangi pisau saja. Sampai-sampai Mit pun mengaku tidak bisa tidur lantaran takut terjadi apa-apa.

Sementara beredar cerita sesama warga, selama ini korban dikenal memiliki prilaku yang baik dan ramah. Sikap korban mulai berubah menjadi pendiam, setelah beberapa waktu lalu sempat dimintai keterangan oleh pihak kepolisian terkait sepedamotor hilang saat ada acara hajatan di kampung itu.

“Waktu itu, korban bersama warga lain bertindak sebagai petugas parkir. Jadi pas menjaga parkir tidak tahu bagaimana, ada kreta hilang. Jadi korban dimintai keterangan oleh polisi. Mungkin korban merasa tertekan,” kata beberapa warga yang melayat di rumah duka, sembari menambahkan jenazah korban akan dikebumikan, Kamis (17/7) karena masih menunggu kehadiran abang kandung korban yang datang dari Pekanbaru.

Kasat Reskrim Polres Asahan AKP Dian Indra Prabudi ketika dihubungi, membenarkan adanya peristiwa gantung diri itu.

“Benar, dugaannya korban diduga stres. Dan saat dilakukan evakuasi, tidak ada ditemukan tanda-tana tindakan kriminal. Tanda-tanda korban tewas gantung diri, saat dievakusi didapati lidah menjulur keluar,” katanya.

Dia menambahkan, terhadap korban tidak dilakukan otopsi karena keluarga menerima kematian korban yang diyakini melakukan gantung diri, sehingga hanya dilakukan visum.

KISARAN - MS (39), warga Jalan Markisa Lingkungan VI, Kelurahan Sentang Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara ditemukan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News