Malang Halal
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Erick mengusung nama-nama besar di jajaran pengurus MES. Tidak tanggung-tanggung. Di Dewan Pembina ada Wapres Ma’ruf Amien yang didampingi oleh Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Ketua MUI KH Miftahul Akhyar.
Dewan Penggerak diketuai Menko Polhukam Mahfud MD dan dibantu lima menteri, yaitu Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menperin Agus Gumiwang, Menlu Retno Marsudi, Menpar Sandiaga Uno, Mendes, PDT dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, dan Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Erick Thohir juga menggandeng Ketua KADIN, M Arsyad Rasyid sebagai Ketua Dewan Penyantun. Arsyad didampingi oleh Komisaris ABM Investama Rachmat Mulyana.
Juga ada Martin Hartono–putra taipan pemilik Djarum Budi Hartono–, Arini Subianto dan Farhat Brachma.
Di Dewan Pengurus Harian, Erick juga dibantu sejumlah menteri, yaitu Menkop Teten Masduki, Mendag Muhamad Lutfi, dan Kepala BKPM Bahlil Lahadlia. Juga Dirut Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi.
Melihat nama-nama besar itu, tampaknya Erick ingin membawa ekonomi syariat Indonesia menuju the next level yaitu menjadi pusat ekonomi syariah dunia pada 2024 sebagaimana sudah dicanangkan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).
Selama ini ekonomi syariat hanya fokus pada keuangan dengan bermunculannya bank, padahal keuangan syariat hanya salah satu bagian saja dari pengembangan ekonomi syariah yang lebih luas.
Mengacu pada Global Islamic Economy, ada lima sektor lain selain keuangan syariat, yaitu halal food, halal fashion, halal cosmetics and pharmacy, halal tourism, dan halal media and recreation. Lima sektor ini pasarnya sangat besar di Indonesia dan belum banyak menjadi perhatian.
Kadrun dan cebong saling serang, riuh rendah mengomentari topik Malang Halal. Kenapa?
- Julukan Hujjatul Islam untuk Rocky Gerung
- Rocky Gerung, dari Ucapan Dungu ke Bajingan Tolol
- Survei Utting Research & Potensi Kejutan di Pilpres 2024
- Jalan Pintas MbS Merevolusi Sepak Bola Arab Saudi
- Antara Sinead O’Connor Si Tak Terbandingkan & Pembakar Al-Qur'an
- Tragedi Kanjuruhan & Gelak Tawa Kekuasaan