Malangnya Yanti, Bangun Pagi Lihat Anak Tewas di Kamar Mandi
jpnn.com - TIMIKA - Yanti (50) tak pernah bermimpi hal tragis ini terjadi pada dirinya. Senin (23/5) sekitar pukul 05.00 WIT, dia menemukan anaknya sudah tewas di dalam kamar mandi rumahnya, di Jalan Leo Mamiri Gang Supiori, Mimika Baru, Papua.
Andika Rahmad Porayo (35) ditemukan saat Yanti hendak ke kamar mandi. Menurut penuturan Yanti, ketika itu sekitar pukul 05.00 WIT dirinya bangun hendak buang air kecil. Saat tiba di kamar mandi ia kaget melihat anaknya terbaring tidak bernyawa, dengan kondisi hidung mengeluarkan darah. Melihat kondisi anaknya yang demikian, ibu korban berteriak minta tolong.
Beberapa saat setelah mendengar teriakan minta tolong, seorang tetangga bernama Oskar K (24) langsung menuju TKP. Selanjutnya langsung membangunkan warga di sekitar rumah indekos milik ibu korban dan menuju ke Polsek Mimika Baru (Miru) untuk melaporkan kejadian tersebut.
Setelah petugas polisi tiba di lokasi kejadian, korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika untuk dilakukan visum. "Motif kematian masih diselidiki," kata Kapolsek Miru, Kompol I Gede Putra, seperti dikutip dari Radar Timika, Selasa (24/5).
Pihak penyidik masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi-saksi. Sementara jenazah korban sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk disemayamkan. “Kami masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi, tentang motif kematian dalam penyelidikan aparat, sambil menunggu hasil visum dari dokter,” katanya. (dzr/adk/jpnn)
TIMIKA - Yanti (50) tak pernah bermimpi hal tragis ini terjadi pada dirinya. Senin (23/5) sekitar pukul 05.00 WIT, dia menemukan anaknya sudah tewas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi