Malaria Serang Manokwari
Rabu, 18 April 2012 – 03:49 WIB
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, drg. Henri Sembiring mengakui, tingginya angka penyakit malaria yang diderita oleh warga Manokwari. “Kalau untuk demam berdarah, saat ini belum ditemukan di Manokwari. Memang sebelumnya ada, yakni satu warga yang meninggal di RS AL, tetapi itu sudah kita lakukan tindakan pencegahan di daerah di mana pasien tersebut berada,” ujarnya singkat kepada wartawan belum lama ini di Kantor Bupati Manokwari.
Kepala Dinas Kesehatan, Otto Parorongan, yang dikonfirmasi belum lama ini pun menyebutkan, tingginya angka penyakit malaria yang diderita oleh warga Papua Barat, lebih disebabkan karena wilayah Papua secara keseluruhan merupakan wilayah endemic, pengembanganbiakan nyamuk.
‘’Untuk itu, sejauh ini kita sudah melakukan antisipasi terhadap kondisi ini, yakni dengan menyediakan kelambu, tindakan pemberantasan jentik nyamuk dengan 3M plus, pendidikan pola hidup sehat dan tindakan antisipasi lainnya,” tegasnya saat ditemui wartawan belum lama ini di ruang kerjanya.
Dia juga menambahkan, untuk pencegahan penyebaran kasus demam berdarah yang menyebabkan satu orang meninggal belum lama ini, sudah dilakukan pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari. “Kita sudah melakukan fogging di sekitar wilayah Aston Niu Hotel, tempat tinggal korban dan wilayah sekitarnya,” katanya singkat.
MANOKWARI - Tiga bulan terakhir (Januari-Maret), berdasarkan medical record di RSUD Manokwari, sebanyak 429 pasien terserang penyakit malaria. Meski
BERITA TERKAIT
- Longsor di Karo, 9 Orang Meninggal Dunia, Satu Hilang
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Macet Total, Ternyata Ini Penyebabnya
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut