Malaysia 110 Kali Terobos Ambalat

Selama 2,5 Tahun Sejak 2007

Malaysia 110 Kali Terobos Ambalat
SIAGA- Pesawat tempur milik TNI AU Hawk 100 melakukan patroli di kawasan Ambalat, 28-30 April lalu, dalam operasi Tameng Petir. Tampak di bawahnya, salah satu KRI yang turut mengamankan perairan Indonesia. Sayangnya, disaat patroli lengkap seperti ini, tak ada kapal perang Malaysia yang melintasi perbatasan Ambalat. Foto DOK/KOHANUDNAS untuk JPNN
Karena sudah berulang kali, kemarin TNI mengirim surat ke Menlu Hassan Wirajuda untuk melakukan protes kepada pemerintah Malaysia. "Indonesia melalui Menlu akan mengeluarkan nota diplomatik (protes, Red) kepada pemerintah Malaysia," kata KSAL.

   

Untuk pengamanan Ambalat, kata Tedjo, tidak diperlukan penambahan armada. Saat ini yang dikerahkan adalah 6 KRI dengan tiga pesawat udara. Selain itu patroli akan terus dijalankan dan frekwensinya ditambah.

   

Sebelumnya Menko Polhukam Widodo AS mengatakan dalam rapat terbatas tersebut presiden meminta laporan mengenai  pengelolaan Ambalat. Menurut Widodo, untuk menangani masalah Ambalat, harus memahami benar persoalan mengenai delimitasi batas maritime. Yakni belum disepakatinya garis batas wilayah perairan, baik perairan kedaulatan maupun yurisdiksi di wilayah tersebut. "Oleh karena itu presiden meminta langkah-langkah  pengelolaan Ambalat harus tetap berada pada kebijakan dasar yang sudah digariskan oleh pemerintah," kata Widodo.

   

Kebijakan dasar itu, kata Widodo, adalah penyelesaian masalah ambalat ini adalah melalui jalur diplomasi. Yaitu melalui perundingan penyelesaian garis batas wilayah maritim antara Indonesia dan Malaysia.

   

JAKARTA - Pemerintah Indonesia akhirnya tidak bisa lagi membiarkan pelanggaran batas wilayah yang dilakukan kapal perang Malaysia di kawasan Ambalat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News