Malaysia Berdebat Gara-gara Obama

Malaysia Berdebat Gara-gara Obama
Malaysia Berdebat Gara-gara Obama
KUALA LUMPUR – Kemenangan Barack Obama sebagai Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) langsung menjadi bahan perdebatan di Malaysia. Bahkan, Perdana Menteri (PM) Abdullah Ahmad Badawi dan Anwar Ibrahim pun mengatakan bahwa Malaysia juga bisa mengalami perubahan seperti yang terjadi di Negeri Paman Sam itu.

Terpilihnya Obama memang menciptakan perubahan besar dalam sejarah kenegaraan AS. Sebab, dialah orang kulit hitam pertama yang terpilih sebagai presiden di negara adidaya tersebut. Dan perubahan seperti itu, bukan mustahil bisa terjadi juga di Malaysia. Bahwa setiap warga negara Malaysia mempunyai kesempatan yang sama besar untuk memimpin negeri multikultural itu. Apapun keyakinan dan dari etnis mana dia berasal.

Apalagi, hal itu telah tercantum dalam konstitusi Malaysia. Dalam konstitusi tersebut, sama sekali tidak menyebutkan pembatasan suku ataupun keyakinan untuk jabatan perdana menteri. Tapi, memang tidak dimungkiri bahwa sejak merdeka dari Inggris 1957 lalu, Malaysia selalu dipimpin oleh Melayu Muslim dari partai terbesarnya, United Malays National Organization (UMNO). Dan biasanya, yang menjadi PM adalah ketua partai tersebut ataupun ketua koalisi yang menguasai mayoritas suara di Parlemen.

Badawi pun membenarkan kemungkinan tersebut. Yang terang, ’’Semua bergantung pada rakyat yang memutuskannya,’’ ucap Badawi kepada para reporter. Komentar tersebut langsung mendapat tanggapan dari para politisi dan rakyat Malaysia. Sebagian besar reaksi berasal dari etnis Tiongkok dan India. Kedua etnis tersebut sama-sama menjadi etnis minoritas. Mereka mengaku, meskipun hal itu sangat bisa terjadi, tetap saja mereka menyangsikannya.

KUALA LUMPUR – Kemenangan Barack Obama sebagai Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) langsung menjadi bahan perdebatan di Malaysia. Bahkan,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News