Malaysia Bukan Musuh Bersama
Sabtu, 04 September 2010 – 00:11 WIB
Berbeda dengan masa ini ketika modernisasi merajalela sebagai akibat mainstream Orde Baru yang tiga dasawarsa, sehingga pragmatisme pun lahir sebagai buahnya. Toh, kuala bersamanya seyogianya sama dan tak berubah. Yakni, kepentingan dan kesejahteraan rakyat yang tak boleh terlupakan walaupun kepentingan politik masing-masing berbeda.
Dulu musuh bersama adalah kolonial Belanda dan fasis Jepang. Kini musuh kolektif adalah kemiskinan yang masih melilit kehidupan rakyat. Termasuk pembasmian korupsi yang masih merajalela. Tentu saja juga perekonomian bangsa yang belakangan ini kurang diperhitungkan di ASEAN. Ironis jika sang musuh adalah SBY atau Mega. Entah pula Prabowo atau Wiranto dan sebagainya. Semakin tragis jika sang musuh bersama adalah Malaysia. (***)
DIA tampil dengan memakai baju batik. Berpeci pula. Maklum, seusai berbuka puasa dengan perajurit TNI di Markas Besar (Mabes) Cilangkap, Presiden
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi