Malaysia Gandeng Perusahaan China untuk Olah Sawit
jpnn.com - Malaysia menggandeng perusahaan China untuk bekerja sama mengolah kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati (hydrotreated vegetable oil/HVO) dan bioavtur (sustainable aviation fuel/SAF).
Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob saat membuka sebuah pameran dan pertemuan puncak komoditas agro di Kuala Lumpur, Selasa, yang diikuti secara daring mengatakan perusahaan milik pemerintah China akan bekerja sama dengan perusahaan Malaysia dan Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) memproduksi HVO dan SAF tersebut.
Total nilai penanaman modal asing langsung (FDI) dari kerja sama tersebut, menurut Ismail Sabri, mencapai enam miliar ringgit Malaysia (RM) atau setara sekitar Rp20,194 triliun.
Shanxi Construction Investment Group Co Ltd (SCIG) dan Institute of Coal Chemistry, Chinese Academy of Sciences (ICC-CAS) mewakili perusahaan China dalam kerja sama tersebut. Sedangkan dari Malaysia, ada Pengerang Maritime Industries Sdn Bhd (Benalec) dan Sabah Oil and Gas Development Corporation (SOGDC).
Pembentukan pabrik HVO dan SAF pertama tersebut, menurut dia, akan mampu menawarkan 1.000 pekerjaan, serta merupakan salah satu inisiatif utama untuk mendorong sektor minyak sawit di negara tersebut menuju industri teknologi tinggi dan bernilai tambah.
"Saya berharap komoditi agro dapat membantu stabilkan ekonomi negara," ujar dia.
Malaysia menjadi negara produsen minyak sawit mentah (CPO) kedua terbesar di dunia setelah Indonesia, dengan total produksi mencapai lebih dari 18,11 juta ton di 2021, berdasarkan data MPOB.
Produksi CPO di Semenanjung Malaysia pada tahun yang sama mencapai 9,85 juta ton, sedangkan di Sabah dan Sarawak mencapai 8,27 juta ton.
Malaysia menggandeng perusahaan China untuk bekerja sama mengolah kelapa sawit menjadi bahan bakar
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Soal Kunker Perdana Prabowo ke China, Sukamta PKS Singgung Kemerdekaan Palestina
- Ini 4 Faktor untuk Mencapai Visi Integrasi dan Konektivitas Subkawasan BIMP-EAGA
- Gelandang China Sindir Kualitas Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- Nasib Branko Ivankovic Setelah China Bungkam Timnas Indonesia, Aman dari Pemecatan?